Urutan Daya Listrik PLN

Urutan Daya Listrik PLN dan Tarifnya Secara Lengkap

Posted on

Exponesia.id – Urutan Daya Listrik PLN dan Tarifnya Secara Lengkap. Industri kelistrikan di Indonesia terus mengalami pertumbuhan pesat seiring dengan perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat. Dalam konteks ini, PLN (Perusahaan Listrik Negara) menjadi pilar utama penyedia daya listrik bagi ribuan rumah tangga, bisnis, dan industri di seluruh nusantara. Sebagai kontributor utama dalam menyediakan kebutuhan energi, PLN memiliki sistem yang kompleks untuk memastikan pasokan daya listrik yang efisien dan handal.

Penting untuk memahami urutan daya listrik PLN dan bagaimana sistem ini bekerja, mengingat ketergantungan masyarakat terhadap kelistrikan yang semakin meningkat. Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai urutan daya listrik PLN, dari pembangkitan hingga distribusi, serta peranannya dalam menjaga kelangsungan aktivitas sehari-hari masyarakat. Simaklah informasi lengkap mengenai daya listrik PLN dan dampaknya pada kehidupan kita sehari-hari.

Pengertian Daya Listrik

Daya listrik, dalam konteks kelistrikan, adalah ukuran seberapa cepat energi listrik diserap oleh suatu rangkaian atau perangkat setiap satuan waktu. Dalam sistem internasional, satuan yang umum digunakan untuk mengukur daya adalah watt (W). Pemahaman mengenai daya listrik sangat penting, karena hal ini memengaruhi kinerja peralatan listrik dan membantu dalam mengelola konsumsi energi.

Dalam rumah tangga, daya listrik biasanya diukur dalam watt, kilowatt (kW), atau megawatt (MW), tergantung pada besarnya konsumsi energi. Sebagai contoh, jika kita memiliki perangkat dengan daya 100 watt dan perangkat lain dengan daya 200 watt, total daya yang digunakan adalah 300 watt jika keduanya dinyalakan bersamaan.

Mengacu pada contoh sebelumnya tentang kompor induksi, jika daya listrik yang tersedia di rumahmu adalah 900 watt, sedangkan kompor induksi yang ingin kamu gunakan memiliki daya 1.300 watt, maka akan terjadi ketidaksesuaian daya. Dalam situasi ini, kompor induksi tidak akan nyala atau bahkan bisa menyebabkan matinya pasokan listrik di rumahmu. Hal ini disebabkan karena daya yang diminta oleh kompor induksi melebihi kapasitas daya yang dapat disediakan oleh instalasi listrik di rumahmu.

Penting untuk memahami daya listrik dan memperhatikan kapasitas daya rumah tangga agar dapat mengelola penggunaan energi dengan bijak. Menggunakan perangkat listrik yang memiliki daya tinggi seringkali membutuhkan instalasi kelistrikan yang sesuai agar dapat beroperasi dengan optimal dan aman. Dengan memahami konsep daya listrik, kita dapat menghindari risiko kelebihan beban listrik dan memastikan keandalan pasokan energi di rumah atau tempat kerja.

Urutan Daya Listrik PLN dan Tarifnya

Sistem tegangan distribusi yang digunakan di Indonesia berkisar antara 3 KV, 6 KV, 7 KV, 9 KV, 11,5 KV, 20 KV, hingga 24 KV. Namun, tingkat tegangan yang umum digunakan dalam sistem distribusi PLN adalah 6 KV, 12 KV, 20 KV, dan 24 KV. Sisanya adalah tegangan khusus untuk beberapa industri dan bersumber dari transformator yang dirancang untuk aplikasi tertentu.

Gardu induk distribusi primer PLN menyuplai listrik ke konsumen melalui dua jalur distribusi yang berbeda penggunaannya. Ini mencakup konsumen besar (Kawasan Industri) dan konsumen yang menggunakan listrik pada tingkat tegangan rendah (380/220 Volt), seperti rumah tangga, industri kecil, perkantoran, pertokoan, dan sejenisnya.

Untuk konsumen besar dengan kebutuhan listrik yang besar, PLN menyediakan daya melalui Jaringan Tegangan Menengah (JTM) 20 KV atau 24 KV, menggunakan distribusi kabel udara atau penghantar bawah tanah ke Gardu Induk (GI) konsumen untuk penggunaan sendiri.

Sementara itu, untuk kebutuhan rumah tangga, perkantoran, dan industri kecil, PLN menyediakan dayanya melalui Jaringan Tegangan Menengah (JTM) 20 KV ke gardu distribusi Sekunder yang dibangun di lokasi tertentu. Daya tersebut kemudian disalurkan ke trafo tiang step down di dekat pusat pelanggan, dan selanjutnya, distribusi daya listrik tersebut dilanjutkan melalui Jaringan Tegangan Rendah (JTR) 380/220 Volt ke meter-meter pelanggan.

Urutan daya listrik dari PLN ke meter-meter pelanggan, mulai dari rumah tangga (250 VA, 1 Fasa) hingga perkantoran dan industri kecil hingga industri menengah (630 KVA, 3 Fasa), dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

No.Daya Terpasang (Volt Ampere)Pembatas MCB/MCCB (Ampere)
12501 X 1,2
24501 X 2
39001 X 4
41.31 X 6
52.20000000000000021 X 10
63.51 X 16
74.40000000000000041 X 20
85.51 X 25
97.71 X 35
10111 X 50
---------------------------------------------------------------
1113.91 X 63
12171 X 80
13221 X 100
---------------------------------------------------------------
143.93 X 6
156.63 X 10
1610.63 X 16
1713.23 X 20
1816.53 X 25
19233 X 35
20333 X 50
2141.53 X 63
---------------------------------------------------------------
22533 X 80
23663 X 100
2482.53 X 125
251053 X 160
261313 X 200
271473 X 225
281643 X 250
291973 X 300
302333 X 335
312793 X 425
323293 X 500
334143 X 630
345263 X 800
356303 X 1000

Urutan daya listrik untuk konsumen menengah dan besar secara khusus ditentukan oleh kapasitas transformator (trafo) dan beban yang digunakan di Gardu Induk (GI) konsumen. Rentang kapasitas trafo yang digunakan bervariasi mulai dari 20 KVA hingga 30.000 KVA, disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik industri tersebut. Pada umumnya, kawasan industri menengah dan besar menggunakan transformator tiga fasa dengan spesifikasi berikut:

  1. Transformator 3 Phasa 25 kVA 20kV/400V
  2. Transformator 3 Phasa 50 kVA 20kV/400V
  3. Transformator 3 Phasa 100 kVA 20kV/400V
  4. Transformator 3 Phasa 160 kVA 20kV/400V
  5. Transformator 3 Phasa 200 kVA 20kV/400V
  6. Transformator 3 Phasa 400 kVA 20kV/400V
  7. Transformator 3 Phasa 500 kVA 20kV/400V
  8. Transformator 3 Phasa 630 kVA 20kV/400V
  9. Transformator 3 Phasa 1000 kVA 20kV/400V
  10. Transformator 3 Phasa 1250 kVA; 20kV/400V
  11. Transformator 3 Phasa 1500 kVA; 20kV/400V
  12. Transformator 3 Phasa 1750 kVA; 20kV/400V
  13. Transformator 3 Phasa 2000 kVA; 20kV/400V
  14. Transformator 3 Phasa 2500 kVA; 20kV/400V
  15. Transformator 3 Phasa 3150 kVA; 20kV/400V

Jika konsumen industri berencana meningkatkan kebutuhan daya listrik mereka di atas kapasitas yang sudah terpasang, mereka dapat melakukan penyesuaian dengan mengganti kapasitas trafo di Gardu Induk (GI) sesuai dengan kapasitas feeder yang digunakan atau menambah unit cubicle dan trafo lagi sesuai dengan kapasitas beban listrik yang disediakan oleh PLN. Proses ini memungkinkan konsumen untuk mengelola dan menyusun daya listrik dengan lebih fleksibel sesuai dengan perkembangan kebutuhan industri mereka.

Penutup

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Urutan Daya Listrik PLN merupakan faktor krusial dalam menjaga kestabilan pasokan energi listrik di Indonesia. Penyelenggaraan urutan daya ini memberikan arahan yang jelas mengenai kapasitas dan keandalan sistem kelistrikan nasional.

Melalui pemahaman yang baik tentang urutan daya listrik PLN, diharapkan dapat terus ditingkatkan efisiensi serta peningkatan performa dalam menyediakan layanan listrik bagi masyarakat. Oleh karena itu, peran serta semua pihak dalam menjaga dan memahami urutan daya listrik PLN menjadi sangat penting guna mendukung pembangunan berkelanjutan di sektor energi dan meningkatkan kualitas hidup penduduk Indonesia.

Itulah pembahasan dari exponesia.id mengenai Urutan Daya Listrik PLN. Semoga bermanfaat

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *