Keistimewaan Nabi Khidir

Ketahui, Keistimewaan Nabi Khidir : Pembahasan Lengkap

Posted on

Exponesia.id – Ketahui, Keistimewaan Nabi Khidir : Pembahasan Lengkap. Temukan Keistimewaan Nabi Khidir dalam artikel informatif ini. Ungkapkan kebajikan dan misteri yang mengelilingi sosok suci ini. Dapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang signifikansinya.

Keistimewaan Nabi Khidir, juga dikenal sebagai Nabi Khidr, adalah sosok yang signifikan dan misterius dalam tradisi Islam. Namanya identik dengan kebijaksanaan, panduan, dan pengetahuan ilahi. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi berbagai kebajikan dan kualitas yang dikaitkan dengan Nabi Khidir, menjelaskan peran luar biasa dalam sejarah dan spiritualitas Islam.

Siapakah Nabi Khidir?

Arti dan makna nama Khidir disinggung dalam riwayat Nabi Muhammad SAW. Abu Hurairah RA menceritakan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda, “Beliau dinamai Khidir karena beliau duduk di atas tanah putih, tiba-tiba berguncang di belakangnya berwarna hijau.” Hadis ini dapat ditemukan dalam kitab-kitab seperti Bukhari 3402, Turmudzi 3151, dan Ibnu Hibban 6222.

“Tanah putih” dalam hadis ini merujuk kepada tanah kering yang tidak memiliki tumbuhan di atasnya. Meskipun demikian, Kamaluddin ad-Damiri, seorang sastrawan dan ahli fiqih berbasis madzhab Syafi’i di Mesir, menyatakan bahwa terdapat perbedaan pendapat mengenai nama asli Khidir.

Al Khidr (atau Khadr) adalah nama yang diberikan kepada seorang nabi misterius, yang lebih dikenal sebagai Nabi Khidir di Indonesia. Selain kisah di mana Nabi Khidir mengajarkan ilmu hikmah dan kebijaksanaan kepada Nabi Musa, asal usul dan kisah lainnya tentang Nabi Khidir tidak banyak diketahui.

Secara harfiah, “Al Khadir” berarti “Seseorang yang Hijau,” yang melambangkan kesegaran jiwa dan pengetahuan yang “berlarut langsung dari sumber kehidupan.” Menurut Encyclopædia Britannica, Khidir telah diberi nama lain yang terkenal, yaitu Balyā bin Malkān.

Menurut Ibnu Abbas, Khidir adalah keturunan Nabi Adam yang taat beribadah kepada Allah Swt, dan dia memiliki ibu dari Romawi serta ayah dari keturunan Parsi. Pendapat lain mengatakan bahwa Khidir adalah seorang putra raja.

Nabi Khidir tidak termasuk dalam daftar 25 Nabi yang wajib diimani, dan bahkan status kenabiannya menjadi perdebatan di kalangan ulama. Namun, pandangan ini ditepis oleh ayat-ayat dalam surat Al Kahfi (ayat 60-82) yang mengisahkan kisah Nabi Khidir.

Keberadaan Nabi Khidir hingga saat ini masih menjadi misteri. Banyak Muslim percaya bahwa Nabi Khidir masih hidup hingga kini dan memiliki amanat dari Allah SWT untuk mengajarkan ilmu hikmah kepada para wali. Dalam kitab karya Syeikh Muhammad bin Ahmad, disebutkan bahwa Rasulullah SAW menjelaskan bahwa seorang anak dari Sam bin Nuh as meminum air kehidupan dan hidup lama. Raja Zulkarnain dan Nabi Khidir pergi untuk mencari air tersebut, dan hanya Nabi Khidir yang berhasil menemukannya.

Selain Nabi Khidir, ada tiga nabi lain yang juga diyakini masih hidup hingga saat ini, yaitu Nabi Idris AS, Nabi Ilyas AS, dan Nabi Isa AS.

Keistimewaan Nabi Khidir

Nabi Khidir AS adalah salah satu di antara banyak nabi yang diutus oleh Allah SWT. Kisah Nabi Khidir AS bersama Nabi Musa AS diceritakan dalam Al-Qur’an ketika keduanya bertemu, yaitu dalam surah Al Kahfi ayat 60-82.

Berikut bunyi firman Allah dalam salah satu surah Al Kahfi.

فَوَجَدَا عَبْدًا مِنْ عِبَادِنَا آتَيْنَاهُ رَحْمَةً مِنْ عِنْدِنَا وَعَلَّمْنَاهُ مِنْ لَدُنَّا عِلْمًا

Arab latin: fa wajadā ‘abdam min ‘ibādinā ātaināhu raḥmatam min ‘indinā wa ‘allamnāhu mil ladunnā ‘ilmā

Artinya: “Lalu mereka berdua bertemu dengan seorang hamba di antara hamba-hamba Kami, yang telah Kami berikan rahmat kepadanya dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan ilmu kepadanya dari sisi Kami.” (QS Al Kahfi: 65)

Dikutip dari buku “Khidir Sang Nabi Super Misterius” karya Khalifi Elyas Bahar, Nabi Khidir AS memiliki banyak keistimewaan, salah satunya adalah kemampuannya untuk berubah-ubah rupa. Ia disebutkan mampu mengubah penampilannya menjadi berbagai wujud yang berbeda.

Imam Al-Ghazali menjelaskan dalam kitab “Ihya’ Ulumuddin” bahwa penampilan Nabi Khidir AS dapat beragam, tergantung pada tempat dan situasi yang berbeda. Pada satu waktu, ia dapat muncul seperti seorang yang miskin, sementara pada waktu lainnya, ia dapat berwujud seperti orang kaya.

Pernyataan Imam Al-Ghazali ini diperkuat oleh pengalaman Syekh Yusuf An-Nabhani dan Hasyisi Al-Himshani, yang beberapa kali berjumpa dengan Nabi Khidir AS dalam momen-momen tertentu, dan melihat bagaimana wujudnya selalu berubah-ubah, sebagaimana tercatat dalam Kitab “Jami Al-Karamat.”

Selain itu, Nabi Khidir AS juga memiliki kemampuan untuk membuat tempat-tempat yang ia kunjungi menjadi hijau. Rasulullah SAW pernah menyatakan bahwa julukan “Khidir” diberikan kepada Nabi Khidir AS karena setiap kali ia duduk di atas tanah yang kering, tanah tersebut berubah menjadi hijau dengan tumbuhnya rumput-rumput yang tumbuh secara ajaib.

Dikutip dari “Tafsir Ad-Dur Al-Mantsur” karya Jalaluddin As-Suyuthi, terdapat hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas yang menyatakan:

“Sesungguhnya Khidir disebut Khidir lantaran setiap kali sholat di atas hamparan kulit putih, maka hamparan itu tiba-tiba berubah menjadi hijau.”

Penjelasan lainnya, yang ditemukan dalam Kitab “Hasyiyah Aqidah Ad-Dardiri” karya Syekh Mustaka Al-Uqbawi, mengatakan bahwa Abal Abbas diberi gelar “Khidir” karena ketika duduk di atas tanah yang kering, maka tanah tersebut berubah menjadi hijau.

Selain itu, Nabi Khidir AS juga memiliki kebiasaan duduk di atas sajadah yang hijau. Imam Tsalabi menambahkan bahwa ketika Nabi Khidir AS melangkahkan kakinya, rumput-rumput hijau tumbuh di bawah telapak kakinya.

Terkait kontroversi apakah Nabi Khidir AS masih hidup atau tidak, pendapat bervariasi. Menurut para ulama seperti Bukhari, Ibn Al-Mandah, Abu Bakar Al-Arabi, Abu Ya’la, Ibn Al-Farra, dan Ibrahim Al-Harbi, Nabi Khidir AS telah wafat, dan yang masih hidup hanyalah rohnya. Mereka mengacu pada ayat dalam Al-Qur’an, yaitu surah Al Anbiya ayat 35, yang menyatakan bahwa setiap manusia akan mencapai ajalnya sesuai dengan kehendak Allah SWT, dan tidak ada manusia yang abadi di dunia ini.

Imam Abul Faraj Abdur Rahman Ibnul Jauzi dalam “Al-Bidayah Wa An-Nihayah” berpendapat bahwa Nabi Khidir AS adalah seorang manusia biasa. Ia menyatakan, “Khidir, jika dia itu seorang manusia, maka sungguh ia telah masuk dalam keumuman (ayat) ini tanpa ada keraguan. Jadi, tidak ada seorang pun yang berhak untuk mengkhususkannya dari keumuman itu, kecuali ada dalil yang shahih yang dapat mengokohkan.”

Mereka yang setuju bahwa Nabi Khidir AS telah wafat didasarkan dari dalil-dalil Al-Qur’an dan sunnah.

Selain itu, bantahan terkait masih hidupnya Nabi Khidir AS dikuatkan dalam surah Ali Imran ayat 81. Allah SWT berfirman:

وَاِذْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ النَّبِيّٖنَ لَمَآ اٰتَيْتُكُمْ مِّنْ كِتٰبٍ وَّحِكْمَةٍ ثُمَّ جَاۤءَكُمْ رَسُوْلٌ مُّصَدِّقٌ لِّمَا مَعَكُمْ لَتُؤْمِنُنَّ بِهٖ وَلَتَنْصُرُنَّهٗ ۗ قَالَ ءَاَقْرَرْتُمْ وَاَخَذْتُمْ عَلٰى ذٰلِكُمْ اِصْرِيْ ۗ قَالُوْٓا اَقْرَرْنَا ۗ قَالَ فَاشْهَدُوْا وَاَنَا۠ مَعَكُمْ مِّنَ الشّٰهِدِيْنَ

Artinya: “(Ingatlah) ketika Allah mengambil perjanjian dari para nabi, “Manakala Aku memberikan kitab dan hikmah kepadamu, lalu datang kepada kamu seorang rasul yang membenarkan apa yang ada pada kamu, niscaya kamu akan sungguh-sungguh beriman kepadanya dan menolongnya.” Allah berfirman, “Apakah kamu mengakui dan menerima perjanjian dengan-Ku atas yang demikian itu?” Mereka menjawab, “Kami mengakui.” Allah berfirman, “Kalau begitu, bersaksilah kamu (para nabi) dan Aku menjadi saksi (pula) bersama kamu.”

Wallahu a’lam.

Penutup

Salah satu keistimewaan Nabi Khidir adalah statusnya sebagai sosok yang dianggap hidup selamanya. Dalam tradisi Islam, Nabi Khidir dianggap sebagai figur yang hidup abadi, yang diberikan oleh Allah kehidupan yang panjang dan abadi untuk melanjutkan misinya. Hal ini membuatnya unik dan istimewa di antara para nabi dan rasul lainnya.

Dengan semua keistimewaan ini, Nabi Khidir tetap menjadi sosok yang penuh misteri dan inspirasi bagi banyak orang. Keberadaannya yang abadi, kebijaksanaannya, dan peran pentingnya dalam sejarah agama menjadikannya figur yang layak untuk dipelajari dan dihormati oleh semua yang mencari petunjuk dan hikmah spiritual.

Itu saja uraian secara lengkap yang bisa exponesia.id bahas mengenai Keistimewaan Nabi Khidir. Semoga bermanfaat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *