Kelebihan dan Kekurangan Genteng Tanah Liat

Kelebihan dan Kekurangan Genteng Tanah Liat : Bahasan Lengkap

Posted on

Exponesia.id – Kelebihan dan Kekurangan Genteng Tanah Liat : Bahasan Lengkap. Genteng tanah liat telah lama menjadi pilihan utama dalam konstruksi atap rumah di Indonesia. Material ini tidak hanya memberikan sentuhan estetika yang klasik, tetapi juga dihargai karena keberlanjutannya. Namun, seperti halnya setiap produk bangunan, genteng tanah liat memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan secara cermat sebelum memutuskan untuk menggunakannya.

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi dengan lebih mendalam mengenai Kelebihan dan Kekurangan Genteng Tanah Liat, membantu kalian membuat keputusan yang terinformasi dalam memilih atap untuk rumah kalian.

Mengenal Genteng Tanah Liat

Fungsi utama genteng adalah melindungi penghuni rumah dari hujan dan sinar matahari langsung. Pemasangan genteng dilakukan dengan teknik saling tindih agar air hujan tidak masuk ke dalam sela-selanya. Kapan genteng ini pertama kali digunakan?

Genteng pertama kali digunakan di Mesopotamia, 4 abad sebelum masehi. Pada sekitar tahun 2600 SM – 2200 SM, beberapa rumah di Asia Selatan juga menggunakan genteng dengan atap datar.

Pada abad ke-3 SM, genteng muncul di Lerna, Yunani. Penelitian di Corinth, area terpencil di Yunani Kuno, menemukan penggunaan genteng sebagai pengganti jerami di kuil dewa Apollo dan Poseidon antara tahun 700 dan 650 SM. Hingga saat ini, genteng tetap menjadi bahan utama untuk atap rumah.

Genteng berbahan tanah liat berukuran 265 mm x 165 mm muncul sekitar tahun 1477 pada masa pemerintahan Raja Edward IV.

Proses pembuatan genteng ini melibatkan pencetakan dan pembakaran dari campuran tanah liat dan bahan lainnya, diikuti dengan pengeringan di bawah sinar matahari. Metode ini masih dilakukan secara manual, dan hasil akhirnya memberikan variasi warna yang menarik.

Ketebalan genteng tanah liat tergantung pada lama pembakaran dan suhu. Warna yang umum dihasilkan adalah warna terakota, campuran jingga dan coklat.

Atap genteng tanah liat terbukti efektif saat musim hujan karena ketahanannya terhadap air. Namun, genteng ini juga memiliki kelebihan dan kekurangan tertentu.

Kelebihan dan Kekurangan Genteng Tanah Liat

Berikut adalah pembahasan mengenai Kelebihan dan Kekurangan Genteng Tanah Liat yang bisa kalian ketahui dengan baik :

A. Kelebihan Genteng Tanah Liat

Genteng dari tanah liat sangat diminati karena memiliki berbagai keunggulan untuk rumah kalian. Ingin tahu apa saja kelebihannya? Yuk, lihat daftar berikut:

1. Tahan Terhadap Segala Cuaca

Genteng tanah liat terkenal karena ketahanannya terhadap berbagai kondisi cuaca, baik terik matahari maupun hujan lebat. Genteng ini sangat cocok digunakan sebagai atap rumah karena juga tahan terhadap air hujan. Penggunaan genteng tanah liat juga nyaman pada hari panas, karena dapat menahan panas matahari dan menjaga suhu di dalam rumah tetap sejuk.

2. Ramah Lingkungan

Genteng dari tanah liat merupakan pilihan yang ramah lingkungan. Bahan baku genteng ini berasal dari tanah liat alami tanpa kandungan bahan kimia berbahaya. Proses pembuatannya dilakukan secara tradisional tanpa menggunakan bahan bakar fosil. Selain itu, genteng tanah liat yang sudah rusak dapat didaur ulang untuk keperluan lain, membuatnya menjadi pilihan yang berkelanjutan.

3. Mampu Meredam Suara Bising

Kelebihan lain dari genteng tanah liat adalah kemampuannya untuk meredam suara bising. Bahan tanah liat memungkinkan genteng ini dapat mengurangi tingkat kebisingan di sekitarnya. Dengan menggunakan genteng tanah liat, suasana di dalam rumah dapat menjadi lebih tenang, terhindar dari kebisingan yang mengganggu. Bahkan saat hujan turun, genteng ini dapat meredam suara tetesan air hujan, mengurangi tingkat kebisingan yang mungkin timbul.

4. Harga yang Terjangkau

Dibandingkan dengan jenis genteng lainnya, genteng tanah liat memiliki harga yang terjangkau. Genteng ini mudah diakses dan juga mudah dipasang. Jika kalian mencari genteng tanah liat dengan harga yang lebih ekonomis, kalian dapat membelinya langsung dari tempat pengrajin genteng.

B. Kekurangan Genteng Tanah Liat

Dari berbagai kelebihan genteng dari tanah liat, tentu genteng ini juga memiliki beberapa kekurangan. Berikut adalah kelemahan genteng yang terbuat dari tanah liat.

1. Proses Pemasangan yang Memakan Waktu

Genteng dari tanah liat umumnya memiliki ukuran yang relatif lebih kecil dibandingkan dengan genteng biasa. Oleh karena itu, proses pemasangan genteng tanah liat memerlukan waktu lebih lama jika dibandingkan dengan jenis genteng lain. Terutama karena perlu dipasang satu per satu dan diperhatikan dengan seksama agar terhindari kebocoran.

2. Rentan Tertiup Angin saat Badai

Genteng dari tanah liat lebih rentan tertiup angin dibandingkan dengan jenis genteng lainnya. Hal ini dikarenakan bobot genteng tanah liat yang relatif ringan. Ketika angin kencang, genteng dapat terbawa angin terutama jika arah angin datang dari bawah. Selain itu, genteng tanah liat tidak diikat dengan paku atau sekrup, membuatnya rentan melorot.

Untuk menghindari masalah ini, disarankan untuk membuat atap dengan kemiringan yang cukup landai agar genteng tidak mudah tergelincir atau terbawa angin.

3. Mudah Ditumbuhi Lumut

Genteng tanah liat terpapar sinar matahari dan hujan setiap hari, menyebabkan warnanya dapat memudar. Selain itu, genteng ini cenderung mudah ditumbuhi lumut karena permukaan tanah liat yang lembap. Untuk menghindari pertumbuhan lumut dan agar warnanya tetap tahan lama, disarankan untuk melapisi permukaan genteng dengan cat genteng berkualitas.

Cara Menghitung Kebutuhan Genteng untuk Rumah

Menghitung kebutuhan genteng untuk rumah dapat dilakukan dengan beberapa langkah sederhana. Berikut adalah simulasi langkah-langkah tersebut:

1. Hitung Luas Atap Rumah

Contoh, jika rumahmu memiliki dua sisi atap (depan dan belakang) dengan panjang dan lebar yang sama, dan setiap sisi berbentuk persegi panjang dengan ukuran 10 x 8 meter, luasnya adalah 80 meter persegi per sisi.

  • Total luas atap rumah: 2 x 80 m2 = 160 m2.

2. Hitung Jumlah Genteng yang Dibutuhkan

Jika menggunakan genteng kodok/sokka/plentong, dan setiap meter persegi membutuhkan sekitar 25 genteng, maka untuk luas atap 160 m2: 160 x 25 = 4.000 buah genteng.

3. Hitung Kebutuhan Genteng untuk Teras Rumah

Hitung luas teras, misalnya, jika teras berukuran 10 x 3 meter, luasnya adalah 30 meter persegi.

  • Kebutuhan genteng untuk teras: 30 x 25 = 750 buah genteng.

4. Total Kebutuhan Genteng

Jumlah genteng untuk atap + jumlah genteng untuk teras = 4.000 + 750 = 4.750 buah genteng.

5. Hitung Total Biaya

Misalnya, harga genteng kodok sekitar Rp 150.000 per buah.

  • Total biaya = Jumlah genteng x Harga per buah = 4.750 x Rp 150.000 = Rp 7.125.000.

Dengan langkah-langkah ini, kamu dapat memperkirakan kebutuhan genteng dan biaya yang diperlukan untuk atap rumahmu, termasuk teras. Penting untuk memperhitungkan dengan cermat agar tidak kekurangan genteng saat proses pembangunan.

Kesimpulan

Dalam menentukan genteng untuk atap rumah, Genteng Tanah Liat adalah salah satu pilihan yang patut dipertimbangkan. Kelebihan dan kekurangannya perlu diperhatikan secara cermat agar keputusan yang diambil dapat memenuhi kebutuhan dan ekspektasi. Dari sisi kelebihan, genteng tanah liat menawarkan daya tahan yang tinggi terhadap cuaca ekstrem dan panas, serta memiliki nilai estetika yang dapat meningkatkan keindahan arsitektur rumah.

Namun, seiring dengan kelebihannya, terdapat juga kekurangan seperti bobot yang cenderung berat, yang dapat mempengaruhi struktur atap dan biaya pemasangan yang mungkin lebih tinggi dibandingkan dengan bahan lain. Oleh karena itu, sebelum memutuskan menggunakan genteng tanah liat, perlu dilakukan evaluasi menyeluruh terkait kebutuhan, anggaran, dan preferensi pribadi. Dengan pemahaman yang baik mengenai kelebihan dan kekurangan genteng tanah liat, diharapkan dapat membantu kalian membuat keputusan yang tepat dalam meningkatkan kualitas dan keindahan atap rumah kalian.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *