Mantra Bugis Tepuk Bantal

Mantra Bugis Tepuk Bantal – Pengertian, Kunci Ilmu dan Praktiknya

Posted on

Mantra Bugis Tepuk Bantal – Pengertian, Kunci Ilmu dan Praktiknya. Di tengah derasnya arus modernisasi yang melkalian kehidupan kita, terdapat kekayaan warisan budaya dan spiritual yang seringkali luput dari perhatian. Salah satunya adalah praktik Mantra Bugis Tepuk Bantal—sebuah ritual tradisional dari suku Bugis di Indonesia.

Meski kurang dikenal dibandingkan kekayaan budaya lain seperti batik atau tari-tarian daerah, Mantra Tepuk Bantal menawarkan wawasan mendalam tentang dunia spiritual dan cara pandang masyarakat Bugis terhadap alam semesta.

Dalam artikel ini, kita akan menyelami lebih jauh apa itu mantra Bugis tepuk bantal, bagaimana ia dipraktikkan, dan mengapa ritual ini masih relevan di era modern.

Sebuah jalan pintas menuju pemahaman budaya yang mendalam, praktik mantra Bugis tepuk bantal ini membuka mata kita tentang bagaimana kepercayaan dan tradisi lama masih bisa beresonansi dengan kehidupan di zaman sekarang.

Siapkan diri kalian untuk memasuki sebuah dunia yang penuh misteri, keajaiban, dan spiritualitas. Mari kita jelajahi bersama!

Pengertian Tepuk Bantal

Ilmu pengasihan “tepuk bantal” adalah salah satu bentuk ilmu pengasihan yang terkenal karena khasiatnya dalam membangkitkan gairah atau daya tarik hati, terutama dalam hal membangkitkan gairah dan memikat hati wanita.

Sesuai dengan namanya, ilmu ini dilaksanakan dengan cara menepuk bantal saat akan tidur.

Tidak setiap orang dapat memperoleh ilmu ini. Terdapat beberapa langkah yang perlu diikuti untuk mendapatkan manfaat spiritual dari ilmu tepuk bantal ini, seperti melaksanakan mantra tertentu secara konsisten ketika akan tidur.

Ilmu tepuk bantal akan beroperasi melalui pemancaran energi yang dihasilkan oleh pelaku kepada targetnya saat sedang tidur.

Energ ini akan memengaruhi pikiran bawah sadar target dan mengakibatkan target tersebut mengalami pemikiran terkait pelaku saat terbangun dari tidurnya.

Hasil yang paling optimal akan tercapai jika target adalah seseorang yang telah memiliki hubungan sebelumnya, dan tentu saja telah berinteraksi dengan pengirimnya.

Ilmu ini memiliki kekuatan spiritual yang tak kalah hebatnya jika dibandingkan dengan jenis ilmu pengasihan lainnya. Salah satu ciri khasnya adalah kemampuannya untuk mempengaruhi seseorang dari jarak yang jauh.

Terdapat beragam variasi cara yang bisa diikuti untuk memperoleh ilmu pelet tepuk bantal. Semua tergantung pada dari siapa seseorang mempelajari ilmu tersebut.

Karena tiap individu memiliki pendekatan unik dalam meraih ilmu pengasihan tepuk bantal.

Kunci utama dari keberhasilan ilmu mantra Bugis tepuk bantal adalah niat dan keyakinan. Jika niat pengirim hanya sekadar untuk hiburan atau main-main, maka ilmu ini tak akan berfungsi sebagaimana seharusnya.

Kunci Ilmu Pelet Bugis Tepuk Bantal

Berikut adalah cara mengamalkan ilmu pengasihan tepuk bantal:

Mantra Bugis tepuk bantal diucapkan sebelum tidur, mantra tersebut dibaca sebanyak 3 kali. Setelah itu, tepuklah bantal sebanyak 7 kali, dan kemudian gunakan bantal tersebut untuk tidur.

Mengenalkan amalan ilmu pelet tepuk bantal akan meluaskan pemahaman kita tentang ilmu pengasihan tiup bantal yang mungkin belum familiar bagi kalian.

Belajar mantra pelet bukan hanya sekadar memahami prosesnya, tetapi juga memahami persyaratan dan langkah-langkah yang perlu dijalani untuk mendapatkan hasil dari ilmu ini.

Pengetahuan ini bisa dihayati dengan sepenuhnya. Hanya sedikit yang tahu bahwa ilmu ini memungkinkan seseorang yang menguasainya untuk mengirimkan impian kepada wanita atau pria yang menjadi tujuan

Mencari kebenaran mengenai autentisitas suatu mantra memang memerlukan waktu yang tidak sebentar, oleh karena itu tidak ada salahnya jika kita menganalisisnya dengan seksama.

Hal ini dapat membantu menghilangkan rasa ingin tahu yang mungkin sedang ada dalam diri kalian sepanjang hari ini.

Cara Mengamalkan Mantra Bugis Tepuk Bantal

  • Ambil tujuh butir merica yang berjenis jantan. Letakkan merica-merica ini ke dalam sebuah cawan, lalu taburkan dengan bunga tujuh warna yang berbeda.
  • Kemudian, ambillah foto target kalian dan letakkan di atas cawan tersebut.
  • Pilih satu butir merica jantan dari dalam cawan dan bacakan mantra Bugis “tepuk bantal” sebanyak tujuh kali. Mantra tersebut berbunyi:

AS-SALAMU’ALAYKUM YA NUR HABIBAH, NABI ADAM TENDREKO BAGINDA ALI TEDDUKO, AENA BUAERA-BUAERA AENA ALI MAKKARAWA IFATIMAH NAKARAWA, JIBERILU PATTURUNGI CINNANA IFATIMA LAO RIYA, BARAKALLAH KANA ALLAH TA’AALA.

  • Sambil memkalianng foto target, bayangkan kalian sedang berhubungan intim dengan target tersebut.
  • Setelah membaca mantra sebanyak 7 kali, masukkan merica ke dalam segelas air.
  • Kemudian, ambil lagi satu butir merica dan bacakan mantra bugis pemikat wanita sebanyak 7 kali. Ulangi langkah ini sampai semua 7 merica habis.
  • Sekarang, ketujuh butir merica telah berada dalam gelas berisi air.
    Gunakan air ini untuk diberikan kepada target (jangan diminumkan mericanya).
  • Atau jika dalam situasi jarak jauh, kalian bisa menggunakan air ini untuk mandi guna membuka aura dalam diri kalian.
  • Selanjutnya, letakkan foto target di bawah bantal kalian dan tepuk bantal sebanyak 7 kali. Tidurlah sambil memastikan foto target tetap berada di bawah bantal.

Amalan ini sebaiknya dilakukan saat target sudah terlelap tidur. Jika diperlukan, kalian dapat melaksanakan amalan ini tengah malam.

Setelah menjalankan amalan mantra Bugis ‘tepuk bantal’, disarankan untuk bangun pagi dan berjumpa dengan target kalian.

Namun, jika situasinya tidak memungkinkan, kalian masih bisa menghubungi target kalian. Pastikan kalian berkomunikasi dengan target pada hari berikutnya.

Penutup

Demikianlah ulasan exponesia.id mengenai Mantra Bugis Tepuk Bantal. Keajaiban dan misteri di balik praktik spiritual ini telah menjadi bahan eksplorasi yang menarik.

Dengan pemahaman yang tepat dan niat yang baik, ilmu ini bisa menjadi alat untuk meraih kedamaian batin dan memahami lebih dalam tentang energi yang menghubungkan manusia dengan alam semesta.

Ingatlah, bahwa kekuatan sesungguhnya tidak hanya berada dalam kata-kata, melainkan juga dalam keyakinan dan penghayatan yang mendalam.

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *