Surat Al Fil

Surat Al Fil Untuk Pengasihan – Tips Praktis

Posted on

Surat Al Fil Untuk Pengasihan – Tips Praktis. Berbicara tentang Al-Quran, kita akan segera disadarkan tentang betapa luas dan dalamnya hikmah yang terkandung di dalamnya. Kitab suci umat Islam ini bukan hanya berisi petunjuk dan peraturan tentang ibadah dan interaksi sosial manusia, tetapi juga mengandung berbagai macam cerita dan kisah historis yang sarat dengan nilai-nilai dan pelajaran penting.

Salah satunya adalah Surat Al Fil, surat pendek yang memiliki latar belakang sejarah yang mengesankan dan pelajaran penting tentang kekuatan Tuhan.

Surat Al Fil memiliki makna tersendiri yang sangat dalam. Namanya diambil dari kata “fil” atau gajah yang merupakan elemen utama dari kisah yang diangkat dalam surat ini.

Meski hanya terdiri dari 5 ayat, surat ini mampu memberikan inspirasi dan hikmah yang berarti, termasuk dalam konteks pengasihan.

Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang Surat Al Fil dan bagaimana kita dapat mengambil hikmah pengasihan dari surat ini. Selamat menyelami lautan makna dari Surat Al-Fil.

Surat Al Fil Untuk Pengasihan

Surat Al Fil

Surat Al Fil, yang terletak dalam juz ke-30 dalam Al-Quran, merupakan surat ke-105 yang terdiri dari 5 ayat. Surat ini mengisahkan tentang bagaimana Allah melindungi Ka’bah dari serangan tentara bergajah dari Yaman yang dipimpin oleh Abrahah.

Kejadian ini merupakan salah satu peristiwa penting sebelum kelahiran Nabi Muhammad SAW, yang juga menjadi cikal bakal penanggalan Hijriyah. Namun, bagaimana kita dapat mengaitkan Surat Al Fil dengan pengasihan?

Pengasihan secara bahasa berarti membuat diri menjadi disayangi atau disenangi oleh orang lain. Dalam konteks keislaman, pengasihan bukanlah sekedar mantra atau ilmu gaib, melainkan sikap dan perilaku yang mencerminkan akhlak mulia dan ketakwaan kepada Allah.

Surat Al-Fil dapat menjadi sarana introspeksi diri untuk mengembangkan sifat pengasihan. Ada beberapa hikmah yang bisa kita petik dari surat ini.

Keberpihakan Allah kepada yang Lemah: Dalam kisah Surat Al Fil, Allah melindungi Ka’bah, simbol keimanan yang ‘lemah’ jika dibandingkan dengan kekuatan gajah milik Abrahah.

Ini mengajarkan kita untuk selalu berpihak kepada yang lemah dan membela kebenaran, sebuah sifat yang pasti membuat kita disayangi banyak orang.

Keyakinan akan Pertolongan Allah: Allah membuktikan bahwa Dia mampu melindungi dan membela hambanya dari segala ancaman. Keyakinan ini harus kita tanam dalam diri kita dan tercermin dalam sikap optimis dan positif kita, yang tentu akan menarik simpati orang lain.

Ketakwaan dan Kepasrahan kepada Allah: Ka’bah tidak memiliki daya untuk melindungi dirinya sendiri, namun Allah melindunginya. Ini adalah gambaran dari ketakwaan dan kepasrahan total kepada Allah.

Ketika kita menunjukkan ketakwaan dan kepasrahan kita, orang lain akan merasakan ketenangan dan kepercayaan kepada kita.

Dengan mengambil hikmah-hikmah ini dari Surat Al Fil, kita dapat mengembangkan sifat pengasihan dalam diri kita. Penting untuk diingat bahwa pengasihan bukanlah hasil dari mantra atau ritual tertentu, melainkan hasil dari akhlak dan perilaku kita yang mencerminkan nilai-nilai luhur dalam Islam.

Dengan menjalani hidup yang sesuai dengan ajaran Islam, kita akan menjadi seseorang yang disayangi dan disenangi oleh banyak orang.

Bacaan Surat Al Fil

Berikut Bacaan Surat Al Fil dalam Bahasa Arab, Latin dan Artinya lengkap dengan Keutamaan Surah Al-Fiil.

بِسْمِ اللّ هِ الرَّحْم نِ الرَّحِيْمِ

Bismillahirrohmaanirrohiim

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang

اَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِاَصْح بِ الْفِيْلِ

a lam tara kaifa fa’ala rabbuka bi`a – ābil-fīl

1. Tidakkah engkau (Muhammad) perhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap pasukan bergajah?

اَلَمْ يَجْعَلْ كَيْدَهُمْ فِيْ تَضْلِيْلٍ

a lam yaj’al kaidahum fī ta līl

2. Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka itu sia-sia?

وَّاَرْسَلَ عَلَيْهِمْ طَيْرًا اَبَابِيْلَ

wa arsala ‘alaihim airan abābīl

3. dan Dia mengirimkan kepada mereka burung yang berbondong-bondong,

تَرْمِيْهِمْ بِحِجَارَةٍ مِّنْ سِجِّيْلٍ

tarmīhim bi ijāratim min sijjīl

4. yang melempari mereka dengan batu dari tanah liat yang dibakar,

فَجَعَلَهُمْ كَعَصْفٍ مَّأْكُوْلٍ

fa ja’alahum ka’a fim ma`k l

5. sehingga mereka dijadikan-Nya seperti daun-daun yang dimakan (ulat).

Dari terjemahannya, Surat Al Fil berisi tentang balasan Allah SWT atas rencana penghancuran Ka’bah oleh bala tentara Raja Abrahah.

Keutamaan Surat Al Fil

Pertama-tama, Surat Al Fil adalah bagian dari Al Mufashshal yang diberikan kepada Nabi Muhammad Saw. Ini sebagai tambahan, yang memberikan beliau keunggulan dibanding nabi-nabi sebelumnya.

Individu yang membaca surah ini akan dibangkitkan pada hari kiamat di atas kendaraan surgawi dan duduk di atas kursi yang terbuat dari cahaya. Abi Abdullah menyatakan, “Siapapun yang paling sering membaca Surat Al-Fil, Allah akan membangkitkannya di hari kiamat di atas salah satu kendaraan surga, hingga ia duduk di atas kursinya yang terbuat dari cahaya pada hari kiamat.” (Tsawabul A’mal: 165)

Mereka akan mendapatkan pahala sebanding dengan orang yang tawaf di Ka’bah dan melakukan i’tikaf di Masjidil Haram. Nabi Muhammad Saw. mengatakan, “Siapa saja yang membaca surat ini (Surat Al-Fil), maka Allah akan memberikannya pahala seperti orang yang melingkari Ka’bah (tawaf) dan melakukan i’tikaf di Masjidil Haram. Dan jika dibacakan di atas makanan yang ditakuti, makanan itu dapat menjadi obat di dalamnya, sedangkan orang yang memakannya tidak akan pernah merasa kenyang selamanya.” (Tafsirul Burhan, Juz 8: 392)

Khasiat Surat Al Fil

Jika Surat Al Fil dibacakan bersama dengan Surah Al Insyirah setelah melaksanakan salat Subuh, yaitu pada rakaat pertama, setelah membaca Surah Al Fatihah baca Surat Al Fil, pastilah tidak ada kekuatan jahat yang dapat menyentuhnya. Hanya saja, syaratnya harus dilakukan secara rutin (istikamah) dan terus-menerus (mudawamah).

Jika dibaca di medan pertempuran, Insya Allah musuh akan melarikan diri karena diliputi oleh rasa takut yang sangat. Lebih baik jika pemimpin pasukan tempur membaca surah ini bersama anak buahnya.

Jika ditulis pada (pecahan genting atau atap) saat menulisnya dalam keadaan suci, lalu ditanam di rumah musuh yang zalim (ditanam di tempat yang tidak dipijak), maka rumah itu akan seolah-olah dilempari batu sehingga membuat orang yang zalim tersebut tidak dapat tinggal di rumahnya. Keadaan ini akan berlangsung selama pecahan genting tersebut belum diambil.

Jika dibaca 20x selama 7 hari, keinginan yang rumit dan aneh akan terpenuhi.

Jika dibaca 1.000 kali selama 40 hari, rezeki akan dilimpahkan dan hajat akan terpenuhi.

Jika dibaca 1.000 kali selama 10 hari, jika selama hidupnya orang tersebut dibenci, pasti akan dicintai.

Jika dibaca 170 kali pada makanan atau permen atau parfum yang diberikan pada wanita atau istri, dengan izin Allah Swt akan dicintai dan disayangi.

Penutup

Menyelami hikmah dari Surat Al Fil, kita dipertemukan dengan sejumlah nilai luhur yang dapat membantu kita dalam mengembangkan sifat pengasihan dalam diri. Melalui surat ini, Allah mengajarkan kita bagaimana sikap dan perilaku seorang muslim seharusnya dalam berinteraksi dengan sesama, serta memberikan contoh konkret bagaimana keberpihakan-Nya selalu pada yang lemah dan benar.

Surat Al Fil bukan hanya kisah historis, tetapi juga sumber inspirasi dan petunjuk tentang bagaimana menghadapi kehidupan. Jika kita mampu mengejawantahkan hikmah dari surat ini dalam perilaku sehari-hari, bukan tidak mungkin kita akan menjadi individu yang disayangi dan dihormati oleh banyak orang.

Namun, di atas segalanya, ingatlah bahwa esensi terbesar dari pengasihan adalah cinta dan ketakwaan kepada Allah. Segala bentuk perilaku dan sikap yang kita tunjukkan haruslah berlkalianskan pada cinta dan takwa kepada-Nya. Pengasihan sejati bukan hanya tentang diterima dan disukai manusia, tetapi juga bagaimana kita dapat mencapai ridha dan cinta dari Allah SWT.

Semoga melalui pembahasan exponesia.id mengenai Surat Al Fil ini, kita semakin memahami betapa luas dan dalamnya hikmah yang Allah sampaikan melalui Al-Qur’an. Mari kita terus memperdalam pemahaman kita akan Al-Qur’an, dan menjadikan hikmah-hikmah di dalamnya sebagai pedoman dalam menjalani kehidupan. Wallahu a’lam bish-shawab.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *