Cara Mengamalkan Surat Al Fatihah untuk Kekayaan

Cara Mengamalkan Surat Al Fatihah untuk Kekayaan : Bahasan Lengkap

Posted on

Exponesia.id – Cara Mengamalkan Surat Al Fatihah untuk Kekayaan : Bahasan Lengkap. Di dunia yang penuh dengan tantangan, banyak orang mencari cara untuk meningkatkan kesejahteraan keuangan mereka. Cara Mengamalkan Surat Al Fatihah untuk Kekayaan, atau praktik Surat Al Fatihah untuk kekayaan, adalah pendekatan spiritual yang kuat untuk mencapai kemakmuran.

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi berbagai aspek praktik ini, menawarkan wawasan, panduan, dan jawaban atas pertanyaan yang sering diajukan. Mari kita mendalami dunia penciptaan kekayaan spiritual!

Cara Mengamalkan Surat Al Fatihah untuk Kekayaan

Manfaat Al-Fatihah untuk kekayaan dan kelancaran rezeki dapat digunakan sebagai sarana untuk memohon rezeki yang berkah dan lancar.

Berikut adalah panduan tentang cara mengamalkan doa surat Al-Fatihah untuk mendatangkan kekayaan atau melancarkan rezeki.

Manfaat Al-Fatihah untuk kekayaan dapat diamalkan dengan membaca surat ini sebanyak seratus kali dalam sehari dan semalam. Berikut rinciannya:

  1. Setelah shalat Subuh, bacalah Al-Fatihah sebanyak 30 kali.
  2. Setelah shalat Zhuhur, bacalah Al-Fatihah sebanyak 25 kali.
  3. Setelah shalat Ashar, bacalah Al-Fatihah sebanyak 20 kali.
  4. Setelah shalat Maghrib, bacalah Al-Fatihah sebanyak 15 kali.
  5. Setelah shalat Isya, bacalah Al-Fatihah sebanyak 10 kali.
  6. Setelah selesai membaca doa Al-Fatihah dalam lima waktu sholat tersebut,

Lanjutkan dengan membaca doa berikut ini sebanyak tiga kali:

Bismillaahirrahmaanir-rahiim

(Alhamdulillaahi rabbil-‘aalamiin) munawwiri abshaaril-‘aarifina binuuril-ma’rifati yaqiini, jaadzibi azimmati asraaril-muhaqqiqiina bijadzabaatil-qurbi wat-tamkiin, faatihi aqfaali qulubil-muwahhidiin bifaatihatit-tawhiidi wal-fathil-mubiin, alladzii ahsana kulla syay-in khalaqahu wabada-a khalqal-insaani min thiinin tsumma ja’ala naslahu min sulaalatin min maa’in mahiin.

(Arrahmaanir-rahiim) al-‘aziizil-hakiimil-‘aliyyil-‘azhiimil-awwalil-qadiim, khaathaba muusaal-kalima bikhithaabit-takriimi wa syarrafa nabiyyahul-kariima binnashshisy-syariif, walaqad aataynaaka sab’an minal-matsaanii wal-quraanal ‘azhiim.

(Maaliki yawmid-diin) qaahiril-jabaabirati wal-mutamarridiina wa mubiidith-thughaatil jaahidiina dza likumullaahu rabbukum fatabaarakallaahu ahsanul-khaaliqiin, fayaaman laa syariika lahu walaa mu’in.

(iyyaaka na’budu wa iyyaaka nasta’iin) mu’tarifiina bil-ajzi ‘anil-qiyaami wa hiya ramiim.

(ihdinash-shiraathal-mustaqiim) shiraatha ahlil-ikhlaashi wat-tasliim

(Shiraathal-ladziina an’amta ‘alayhim) shiraathal-ladziina tasallaw bil-hudaa wafarihuu bimaa ladayhim.

(Ghayril maghdhuubi ‘alayhim) habnallaahumma minka mawajibash-shiddiiqiin. Wa asyhidnaa masyaahidasy-syuhadaa’i walaa taj’alnaa dhalliina walaa mudhilliina walaa tahsyurnaa fii zumratizh-zhaalimiina (Waladh-dhaalliin) (Aamiin)

Allaahumma bihaqqi haadzihil-faatihati, iftah lanaa fathan qariiba, allaahumma bihaqqi haadzihisysyaafiyati isyfinaa min kulli aafatin wa ‘aahatin fiddunyaa wal aakhirah. Allaahumma bihaqqi haadzihil-kaafiyati, ikfinaa maa ahammanaa min amrid-dunyaa wal aakhirati wa ajri ta’alluqaatii wa ta’alluqaati ‘ibaadikal-mu’miniina ‘alaa ajalli ‘awaa’idika wasyfa’lanaa binafsika ‘inda nafsika fid-dunyaa wal-akhirah, idz laa arhama binaa wabihim minka yaa arhamar-raahimiin.

Wa shallallaahu ‘ala sayyidinaa muhammadin wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa sallama tasliiman katsiiran ilaa yawmid-diin wal hamdu lillaahi rabbil-‘aalamiin.

Terjemahan :

“ Dengan nama Allah, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

(Segala Puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam) Yang menyinari pandangan orang-orang arif dengan cahaya ma’rifah dan keyakinan, Yang menarik kendali rahasia-rahasia para muhaqqiq (orang yang tahu detail-detail sesuatu) dengan tarikan-tarikan kedekatan dan kekokohan, pembuka kunci-kunci hati orang-orang yang bertauhid dengan pembuka tauhid dan kemenangan yang nyata, yang membaguskan segala sesuatu yang diciptakan-Nya, dan memulai penciptaan manusia (yakni penciptaan Adam) dari tanah kemudian menjadikan keturunannya dari suatu saripati air yang hina.

(Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang) Yang Maha Mulia, Maha Bijaksana, Maha Tinggi, Yang Maha Agung, Maha Awal, Maha Terdahulu. Dia berbicara kepada Nabi Musa, Kalamullah, dengan pembicaraan yang memuliakan. Dan Dia memuliakan Nabi-Nya yang mulia (Nabi Muhammad) dengan nash yang mulia, Wa laqad aataynaaka sab’an minal matsaani wal-qur’anal-‘azhiim (Dan sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang dan Al-Qur’an yang agung).

(Yang menguasai hari kemudian) Yang mengalahkan orang-orang yang zhalim dan mereka yang sewenang-wenang, Yang membinasakan para thaghut yang ingkar. Itulah Allah, Tuhan kalian. Maha Suci Allah, sebaik-baik yang menciptakan. Wahai Dzat Yang tidak ada sekutu bagi-Nya dan tidak pula ada penolong.

(Hanya kepada-Mu kami menyembah dan hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan) Dengan mengakui kelemahan dalam melaksanakan hak-Mu di setiap waktu dan saat. Wahai Dzat Yang Membangkitkan angin yang diam, wahai Dzat Yang menghidupkan tulang-belulang yang dalam keadaan hancur.

(Tunjukilah kami jalan yang lurus) Jalan orang-orang yang memiliki keikhlasan dan penyerahan diri.

(Yakni jalan orang-orang yang Engkau berikan nikmat kepada mereka) Jalan orang-orang yang terhibur dengan petunjuk dan merasa gembira dengan apa yang ada pada mereka.

(Bukan jalan orang-orang yang dimurkai) Berikanlah kepada kami, Ya Allah, dorongan-dorongan kaum shiddiqin, dan perlihatkanlah kepada kami pemandangan-pemandangan para syuhada, dan janganlah Engkau jadikan kami tergolong orang-orang yang sesat dan jangan pula tergolong orang-orang yang menyesatkan, dan janganlah Engkau kumpulkan kami dalam golongan orang-orang yang zhalim.

(Dan bukan pula orang-orang yang sesat) (Aamiin).

Ya Allah, dengan kemuliaan Al-Fatihah (pembuka) ini, bukakanlah bagi kami keterbukaan (kemenangan) yang dekat. Ya Allah, dengan kemuliaan penyembuh ini, sembuhkanlah kami dari segala penyakit dan gangguan kesehatan di dunia dan akhirat. Ya Allah, dengan kemuliaan surah yang mencukupi ini, cukupilah kami dalam segala yang penting bagi kami dari urusan dunia dan akhirat. Dan jadikanlah kecintaan kami dan kecintaan hamba-hamba-Mu yang mukmin adalah pada manfaat dari-Mu yang terbesar. Berilah kami pertolongan dengan diri-Mu pada diri-Mu di dunia dan akhirat, karena tidak ada yang lebih penyayang terhadap kami dan terhadap mereka daripada Engkau, wahai Yang Paling Penyayang di antara yang penyayang.

Semoga Allah melimpahkan rahmat dan kesejahteraan kepada junjungan kami, Nabi Muhammad, serta keluarga dan para sahabatnya sebanyak-banyaknya sampai hari akhir kelak, dan segala puji milik Allah, Tuhan sekalian alam.”

Jika seseorang membaca doa Al-Fatihah dan doa penutup di atas, manfaat Al-Fatihah untuk kekayaan ini dapat menjadi nyata dan dirasakan. Doa Al-Fatihah memang sangat kuat, meskipun hanya terdiri dari 7 ayat.

Keistimewaan Surat Al-Fatihah

Surat Al-Fatihah, juga dikenal sebagai Ummul Kitab, merupakan surat pertama dalam Al-Qur’an yang terdiri dari 7 ayat. Menurut Ibnu Araby dalam bukunya, Al-Futuhat Al-Makiyah, surat Al-Fatihah dimulai dengan bacaan “Bismillahirrahmanirrahim.”

Bar bagi mereka yang membacanya bersamaan dengan Al-Mu’awwidzatain setelah shalat Jum’at, sebanyak 7 kali tanpa beranjak dari tempat duduk mereka, akan mendapat keberkahan hingga hari Jum’at berikutnya.

Abu Hurairah menegaskan bahwa sahnya shalat seseorang bergantung pada pembacaan Surat Al-Fatihah. Nabi pun memberikan teguran kepada beliau dan meminta untuk membacanya dengan pelan.

Berikut adalah beberapa keistimewaan dari Surat Al-Fatihah:

1. Mengandung tujuh ayat pujian dibaca berulang-ulang.

Banyak perawi menegaskan, surat ini tidak pernah diturunkan dalam Taurat, Injil, dan Zabur serta tidak ada yang menyerupai dalam Al-Qur’an. Bahkan, surat ini sab’un minal matsani (tujuh ayat yang selalu terulang).

وَلَقَدْ ءَاتَيْنَـٰكَ سَبْعًا مِّنَ ٱلْمَثَانِى

Artinya : Dan sesungguhnya Kami telah berikan kepadamu tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang. (QS Al-Hijr: 87)

2. Jalinan hubungan antara hamba dan Allah sebagai pernyataan keimanan dan permohonan makhluk kepada Allah.

Nabi menjelaskan bahwa Allah membagi doa shalat (Al-Fatihah) antara diri-Nya dan hamba-Nya. Satu bagian adalah milik-Nya, satu bagian lainnya adalah untuk hamba-Nya, dan bagi hamba-Nya adalah apa yang ia mohonkan.

Oleh karena itu, membaca Al-Fatihah, yang merupakan bagian yang paling agung dalam Al-Qur’an, menjadi wujud dari komunikasi (hablum min Allah). Sehingga, seorang hamba dapat menjalin hubungan dengan-Nya sebagai bentuk permohonan kepada-Nya. Allah berfirman.

يَـٰأَيُّهَا ٱلَّذِيْنَ ءَامَنُوا ٱسْتَجِيبُوا ِلِلهِ وَلِلرَّسُولِ إِذَا دَعَاكُمْ لِمَا يُحْيِيكُمْ

Artinya : Hai orang-orang yang beriman, patuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu. (Al-Anfal: 24)

3. Surat Al-Fatihah dan penutup surat Al-Baqarah adalah dua cahaya Allah yang hanya diberikan pada Rasulullah.

Sebagaimana dikatakan Abu Umamah, ada empat ayat yang termasuk dalam perbendaharaan Arsy. Tidak ada satupun yang diturunkan selain ummul Kitab, ayat Kursi, penutup surat Al-Baqarah dan Al-Kautsar.

وَإِنَّهُ فِى أُمِّ الْكِتَـٰبِ لَدَيْنَا لَعَلِىٌّ حَكِيمٌ

Artinya : Dan sesungguhnya Al-Qur’an itu dalam induk al-Kitab (lauh mahfudz) di sini Kami, adalah benar-benar tinggi (nilainya) dan sangat banyak mengandung hikmah. (Az-Zukhruf: 4)

4. Allah akan memberikan apa yang terkandung dalam surat Al-Fatihah walaupun membaca satu huruf.

Abu Musa Al-Asy’ari meriwayatkan, Rasulullah bersabda, apabila seorang Imam mengucapkan غَيرِ ٱلْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا ٱلضَّآلِّينَ kemudian makmum mengucapkan amin, maka, niscaya Allah akan mengabulkannya untuk kalian.

Wa’il bin Huhr menceritakan bahwa dia pernah mendengar Nabi Muhammad membaca “wa ladh dhallin,” lalu dengan tegas mengucapkan “amin” hingga suaranya terdengar oleh para makmum. Pada saat itu, Malaikat juga ikut mengucapkan “amin,” sehingga dosa-dosa terdahulu diampuni.

5. Sebagai Penyembuhan

Kisah yang disampaikan oleh Ibnu Abbas menceritakan tentang suatu kelompok yang mengalami sengatan binatang di sekitar mata air. Karena kepanikan, seorang sahabat datang untuk melakukan ruqyah dengan membacakan Al-Fatihah, yang pada akhirnya menyebabkan kesembuhan.

Penjelasan lebih lanjut diberikan oleh Abu Sa’id Al-Khudri dan Abu Hurairah.

فَاتِحَةُ الْكِتَابِ شِفَاءٌ مِنَ السَّمِّ

Artinya :Fatihatul kitab adalah obat bagi yang terkena racun. (HR abu Syaikh dalam At-Tsawab dan Al-Baihaqi: V/378)

Sedangkan Abdul Malik bin Umair berkata, Rasulullah bersabda.

فَاتِحَةُ الْكِتَابِ شِفَاءٌ مِنْ كُلِّ دَاءٍ

Artinya : Dalam Fatihatul kitab terdapat obat untuk segala penyakit.

Penutup

Dengan mengamalkan Surat Al-Fatihah dengan penuh keyakinan, konsistensi, doa, dan sedekah, kita dapat mendekati tujuan untuk meningkatkan kekayaan dan keberuntungan dalam hidup kita. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan keberkahan dan kekayaan kepada kita semua.

Itu saja pembahasan dari exponesia.id mengenai Cara Mengamalkan Surat Al Fatihah untuk Kekayaan. Amin.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *