Sholawat Wahidiyah

Sholawat Wahidiyah – Manfaat dan Keajaibannya

Posted on

Sholawat Wahidiyah – Manfaat dan Keajaibannya. Dalam kekayaan tradisi spiritual Islam, sholawat memegang peran penting sebagai bentuk penghormatan dan cinta kepada Nabi Muhammad SAW.

Di antara berbagai jenis sholawat yang tersebar di masyarakat, Sholawat Wahidiyah memiliki keunikan tersendiri dalam kesederhanaan dan maknanya yang mendalam.

Melalui artikel ini, kita akan menyelami esensi dari Sholawat Wahidiyah, meresapi keindahannya, dan memahami betapa setiap baitnya membawa kedamaian dan keberkahan bagi yang mengamalkannya.

Pengertian Sholawat

Sholawat Wahidiyah

Pengertian Sholawat menurut istilah sangat bervariasi sesuai dengan pkalianngan para ulama dalam mengartikan Sholawat itu sendiri. Beberapa Ulama berpendapat bahwa Sholawat Allah Subhanahu Wa Ta’ala kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam adalah bentuk pengagungan dan pujian kepada beliau.

Sholawat dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala kepada Nabi Agung Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam mengandung peningkatan rahmat dan kehormatan (rahmat ta’dhim), sementara sholawat kepada individu selain Nabi SAW (bagi orang beriman) berupa rahmat dan pengampunan (kasih sayang dan ampunan).

Sholawat yang dilakukan oleh Malaikat kepada Baginda Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam adalah bentuk permohonan rahmat dan kehormatan kepada Allah untuk Beliau SAW, dan ketika ditujukan kepada individu selain Beliau Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam (bagi orang beriman), merupakan permohonan rahmat dan pengampunan.

Demikianlah pengertian Sholawat secara umum yang telah dikenal di kalangan umat Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam.

Pengertian Wahidiyah

Sebelum kita melanjutkan dengan pembahasan mengenai Manfaat Sholawat Wahidiyah itu sendiri, mari kita pahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan Wahdiyah. Dalam pengertian bahasa, kalimat “وَاحِدٌ” artinya ESA. الوَاحٍِدُ” artinya “Yang Maha Esa”. Kemudian kata الوَاحِدُ ditambah dengan بَاءُ النِّسْـبَة dan huruf “ta’ marbuthoh”, sehingga menjadi الوَاحِدِيّــَة berarti “yang mengesakan”.

Kata الوَاحٍِدُ identik dengan kata الاحَدُ yang maksudnya berarti “المـُنْفَردُ”, yaitu tiada yang menyamai bagi-Nya atau tiada bersama lain-Nya.

Nama “WAHIDIYAH” diambil dan dirujuk kepada Asmaul Husna “Al-WAAHIDU” yang terdapat dalam rangkaian Sholawat yang pertama (seperti “ALLOHUMMA YAA WAAHIDU YAA AHAD” dan seterusnya).

Kata “WAAHIDU” memiliki makna “SATU”, yang tak terpisahkan dan kekal. Keesaan yang mutlak, abadi dan selamanya. Satu-satunya Allah tidak sama dengan keesaan makhluk.

Salah satu keistimewaan dari “WAAHIDU”, sebagaimana disebutkan dalam kitab Sa’aadaatud Daraini, Rasulullah SAW bersabda bahwa artinya kurang lebih: “AL-WAAHIDU” termasuk dalam Asma Allah Yang Agung (Amaa-ul-A’dhom), di mana siapa pun yang berdoa dengan menggunakan kalimat ini akan mendapatkan jawaban doa, dan siapa pun yang memohon dengan kalimat ini akan mendapatkan permintaannya dikabulkan.

Para pakar hakikat mengatakan bahwa salah satu keistimewaan (hasiat) dari “AL-WAAHIDU” adalah kemampuannya untuk menyembuhkan perasaan kebingungan, perasaan hampa, rasa gelisah, dan ketidaknyamanan dalam hati. Siapa pun yang membacanya dengan sepenuh hati (hudur) sebanyak 1000 kali, akan dianugerahi oleh Allah SWT dengan keadaan bebas dari rasa takut dan kekhawatiran terhadap makhluk, sedangkan rasa takut pada makhluk adalah sumber kesengsaraan di dunia dan akhirat.

Sholawat Wahidiyah

Sholawat wahidiyah adalah serangkaian bacaan istighosah yang diucapkan dalam hitungan tertentu. Secara umum, sholawat wahidiyah berfungsi sebagai penyejuk bagi hati yang sedang panas.

Namun, secara khusus, sholawat wahidiyah memiliki tujuan untuk menyembuhkan perasaan kebingungan, ketakutan, kegelisahan, dan akhirnya mencapai kedamaian dalam hati. Secara keseluruhan, ajaran sholawat wahidiyah sangat mengenal nilai-nilai Tasawuf seperti kesederhanaan, rendah hati, dan peningkatan kesadaran akan keilahian.

Menurut praktisi sholawat wahidiyah, ajaran sholawat Wahidiyah merupakan panduan dalam aspek lahiriah (syariat) dan batiniah (hakikat) untuk menerapkan dan menghidupkan prinsip-prinsip Islam. Panduan ini melibatkan segala bentuk aktivitas manusia yang berkaitan langsung dengan Allah SWT dan Rasulullah SAW (hablum minallah), serta interaksi manusia dengan masyarakat sebagai makhluk sosial (hablum minannas).

Ketika melaksanakan sholawat wahidiyah, para praktisi seringkali menangis dengan penuh kesedihan secara bersama-sama karena mereka menyadari dan mengakui dosa-dosa mereka. Kesadaran dan penyesalan seperti ini dianggap sebagai usaha keras atau pengakuan tulus yang harus dijalani oleh para praktisi sebelum mereka mencapai kedamaian hati yang sejati.

Faedah dan Manfaat Sholawat Wahidiyah

Terdapat banyak manfaat dan faedah dalam membaca atau mengamalkan bacaan Sholawat, termasuk Sholawat Wahidiyah. Dalam banyak Sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam, dijelaskan fadlilah atau keutamaan serta manfaat membaca sholawat secara umum. Selain itu, terdapat pula banyak Hadits yang mengingatkan dan bahkan mengecam mereka yang tidak memberikan perhatian cukup terhadap bacaan sholawat.

Berikut adalah beberapa manfaat dan Hadits yang menjelaskan tentang faedah atau keutamaan dan manfaat membaca Sholawat:

  1. Sebagia Resep Obat Penyakit Nifaq
  2. Membaca Sholawat termasuk Sholawat Wahidiyah sebagai amal kebagusan, sebagai penghapus keburukan dan sebagai pengangkat derajat bagi pembacanya
  3. Membaca Sholawat Wahidiyah bermanfaat diberkan kedudukan yang istimewa oleh Alloh Shubhanahu Wa Ta’ala
  4. Membaca Sholawat Wahidiyah bermanfaat atau berfungsi sebagai istighfar dan pemperoleh Jaminan Maghfiroh dari Alloh SWT.
  5. Sholawat wahidiyah sebagai pengawal Do’a dan sebagai pembersih amal
  6. Sholawat sebagai kunci pembuka hijab
  7. Mendatangkan baginya seratus macam hajat kebutuhannya
  8. Sebelum meninggal melihat tempatnya di Surga

Keutamaan Sholawat Wahidiyah

Berikut adalah beberapa keutamaan dalam sholawat wahidiyah:

  • Memperbanyak merenung dengan tujuan mendekatkan diri kepada Allah SWT, bertaubat, dan memohon ampunan.
  • Memperbanyak membaca sholawat kepada Nabi SAW.
  • Memperbanyak saling memohon syafaat, yaitu memohon perlindungan dan pertolongan kepada Rasulullah SAW.
  • Memohon bantuan secara moral, memohon doa restu, berharap akan berkah, karomah, nadhroh Ghoutsu Hadzaz Zaman, dan dukungan dari para Wali Allah serta para kekasih Allah SWT, semoga mereka berkenan membantu permohonan kita kepada Allah SWT.

Dalam beberapa sumber, keempat elemen di atas juga dapat dianggap sebagai langkah-langkah singkat untuk mendukung kesuksesan operasi mental dalam membersihkan dan merenungi hati, atau dengan kata lain, untuk mencapai kejernihan hati dalam perjalanan menuju pemahaman yang mendalam terhadap Allah SWT.

Sebab sholawat ini pada intinya ditujukan untuk membersihkan hati dan mencapai pemahaman yang sadar terhadap Allah dan Rasul-Nya SAW.

Cara Mengamalkan Sholawat Wahidiyah

Menurut langkah-langkah yang umumnya diikuti dalam mengamalkan sholawat ini, disebut sebagai Mujahadah Wahidiyah atau lebih singkatnya, Mujahadah (usaha sungguh-sungguh).

Dengan menjalankan sholawat ini melalui proses mujahadah, InsyaAllah keempat keutamaan yang telah disebutkan sebelumnya sudah termasuk di dalamnya.

Banyak yang telah mengakui kenyataan ini dalam praktiknya, dan mereka telah merasakan manfaat yang melimpah seperti kejernihan hati, ketenangan dalam jiwa, dan kedamaian batin.

Dengan demikian, hati semakin banyak terpenuhi dengan pengingat kepada Allah SWT, dan dzikrulloh menjadi lebih sering, sementara kehadiran Rasulullah SAW sebagai teladan dan pemandu kita semakin kuat dalam ingatan.

Sholawat ini penuh dengan manfaat dan nilai guna, mampu memenuhi berbagai kebutuhan dunia dan akhirat, baik dari sisi fisik maupun spiritual, serta membawa dampak positif pada aspek material dan spiritual.

Namun, penting untuk tidak menyalahgunakan hal ini. Ini berarti kita tidak boleh berusaha sungguh-sungguh (mujahadah) hanya karena didorong oleh kepentingan-kepentingan tersebut. Sebaliknya, lebih baik jika kita melakukannya semata-mata dengan niat untuk beribadah kepada Allah SWT secara ikhlas, tanpa motivasi yang egois, dan dijiwai oleh kesadaran akan keberadaan Allah – “Laa Haula Walaa Quwwata Ilaa Billah”.

Setiap orang yang sungguh-sungguh dalam upayanya (mujahadah) pasti akan diberikan kemudahan dan kapabilitas oleh Allah SWT. Seperti yang dijelaskan dalam Firman Allah SWT dalam QS. Al-Ankabut ayat 69 yang artinya:

“‘Dan mereka orang-orang yang bersungguh-sungguh di dalam menuju kepada KAMI, sungguh mereka akan KAMI tunjukkan kepada berbagai jalan KAMI. Dan sesungguhnya Alloh benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik” (29 – Al-Ankabut : 69).

Penutup

Demikianlah pembahasa exponesia.id mengenai sholawat wahidiyah. Sholawat Wahidiyah bukan sekadar rangkaian kata yang dilantunkan, melainkan manifestasi dari rasa cinta, harapan, dan ketulusan hati umat Muslim kepada Nabi Muhammad SAW.

Melalui sholawat ini, kita diajak untuk selalu mengingat dan merenungkan makna kehidupan yang lebih mendalam. Semoga dengan mengamalkan Sholawat Wahidiyah, hati kita semakin dekat dengan sang Nabi, dan kehidupan kita diberkahi dengan kedamaian, keimanan, dan ketekunan dalam mengarungi liku-liku dunia. Amin.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *