Doa Pembungkam Orang Marah

Doa Pembungkam Orang Marah – Emosi Reda Seketika

Posted on

Doa Pembungkam Orang Marah – Emosi Reda Seketika. Tidak ada yang dapat merusak suasana hati dan suasana sekeliling lebih cepat daripada kemarahan yang tak terkendali.

Energi negatif tersebut, jika tidak ditangani dengan baik, dapat merusak hubungan dan mengganggu keseimbangan emosional kita.

Ada kalanya, kita berhadapan dengan orang yang marah dan ingin menemukan cara untuk meredam kemarahannya.

Di tengah gelombang emosi tersebut, doa bisa menjadi senjata yang efektif untuk menenangkan hati dan pikiran, baik bagi yang marah maupun bagi orang yang berada di sekitarnya.

Artikel ini akan membahas tentang doa pembungkam orang marah, sebuah doa yang bisa membantu kita dalam mengendalikan situasi yang tegang dan memulihkan kedamaian.

Melalui doa doa pembungkam orang marah ini, kita akan belajar bagaimana mengubah energi negatif menjadi positif dan menemukan kedamaian di tengah badai kemarahan.

Doa Pembungkam Orang Marah

"</p

Marah dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti jengkel, kesal, atau geram.

Jika kemarahan seseorang meledak, dapat membahayakan diri sendiri dan orang lain.

Oleh karena itu, Nabi Muhammad SAW mengajarkan kita untuk berdoa ketika menghadapi orang yang sedang marah.

Berikut adalah doa pembungkam orang marah dalam ajaran Islam yang dapat kita panjatkan saat berhadapan dengan orang yang sedang marah.

“Janganlah engkau marah…” adalah kutipan dari jawaban yang diberikan oleh Nabi Muhammad ketika ada seseorang yang meminta nasihat darinya.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَجُلًا قَالَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَوْصِنِي قَالَ لَا تَغْضَبْ فَرَدَّدَ

مِرَارًا قَالَ لَا تَغْضَبْ

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata, ada seorang lelaki yang meminta wasiat kepada Rasulullah. Kemudian Beliau menjawab, “Janganlah engkau marah.” Lelaki itu mengulangi permintaannya berkali-kali, tetapi Nabi selalu menjawab, “Janganlah engkau marah” (HR. Bukhari).

Berikut adalah doa untuk menghilangkan amarah dan doa pembungkam orang marah, yang diambil dari Kitab Majmu Syarif Kamil.

Doa Pembungkam Orang Marah

اَللّٰهُمَّ اغْفِرْلِىْ ذَنْبِىْ وَاذْهِبْ غَيْظَ قَلْبِىْ وَاَجِرْنِىْ مِنَ الشَّيْطَانِ

Allohummaghfir lii dzambii wadzhib ghoidzho qolbii wa ajirnii minasy syaithooni

“Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku, hilangkanlah kemarahan hatiku dan selamatkanlah aku dari kejahatan syaitan.”

Itulah doa pembungkam orang marah dalam Islam yang dapat kalian amalkan dalam kehidupan sehari-hari.

Membuat sendiri Azimat Anti Marah

Untuk membuat azimat anti marah, berikut adalah langkah-langkah yang dapat kalian ikuti:

Bahan-bahan yang dibutuhkan:

  • Selembar kertas atau kain kecil
  • Pensil atau spidol
  • Minyak wangi atau minyak esensial dengan aroma yang menenangkan (misalnya lavender, peppermint, atau chamomile)
  • Benang atau pita kecil
  • Jarum dan benang jahit

Langkah-langkah:

Ambil selembar kertas atau kain kecil yang cukup besar untuk menulis niat atau harapan kalian terkait dengan azimat ini.

Dengan menggunakan pensil atau spidol, tuliskan niat atau harapan kalian di atas kertas atau kain tersebut. Misalnya, “Azimat ini akan membantu saya menenangkan diri dan mengendalikan amarah dengan baik.”

Teteskan beberapa tetes minyak wangi atau minyak esensial yang kalian pilih di atas kertas atau kain. Jika menggunakan kain, pastikan untuk tidak mengenalkan terlalu banyak minyak agar tidak merusak kain.

Lipat kertas atau kain tersebut menjadi ukuran yang lebih kecil sehingga niat atau harapan kalian tetap tersembunyi di dalamnya.

Gunakan jarum dan benang untuk menjahit pinggiran kertas atau kain agar tetap terlipat dan tertutup. Hal ini akan membantu menjaga energi positif dan niat kalian tetap terkunci di dalam azimat.

Setelah kalian selesai menjahit, kalian bisa memasukkan azimat ini ke dalam saku baju atau tempat yang aman. kalian juga dapat mengenakan azimat ini di sekitar leher sebagai kalung kecil.

Setiap kali kalian merasa marah atau emosi yang tidak stabil, pegang azimat tersebut dan hirup aromanya. Biarkan aromanya menenangkan pikiran dan membantu kalian mengendalikan amarah.

Selain itu, ingatlah niat atau harapan yang kalian tulis di dalam azimat ini dan gunakan sebagai pengingat untuk menjaga emosi dan amarah kalian tetap terkendali.

Azimat ini bertujuan untuk membantu kalian merasa lebih tenang dan mengendalikan amarah dengan lebih baik.

Namun, penting juga untuk mencari bantuan profesional jika kalian mengalami masalah serius terkait pengendalian amarah.

Penutup

Menghadapi kemarahan, baik dari diri sendiri atau orang lain, memang bukan hal yang mudah. Namun, dengan doa pembungkam orang marah dan amalan-amalan yang telah kita bahas, kita telah mengetahui bahwa ada cara untuk meredam dan membumihanguskan amarah yang melanda.

Ketika kita berhadapan dengan kemarahan, yang terpenting bukan hanya mencoba menghentikannya, tapi juga memahami dan merasakan apa yang dirasakan orang lain.

Doa pembungkam orang marah dan amalan-amalan yang telah kita pelajari tidak hanya bermanfaat untuk meredam kemarahan, tetapi juga untuk meredam berbagai macam emosi negatif lainnya.

Dengan melakukannya secara konsisten, kita bisa mendapatkan banyak manfaat, termasuk ketenangan hati dan pikiran, serta hubungan yang lebih harmonis dengan orang-orang di sekitar kita.

Ingatlah selalu bahwa kemarahan adalah sesuatu yang wajar dialami oleh setiap manusia, dan cara kita mengelolanya adalah yang menentukan bagaimana efeknya terhadap hidup kita.

Jangan biarkan kemarahan menguasai kita, tapi kita yang harus bisa menguasai kemarahan. Dengan doa dan amalan yang tepat, kita bisa mencapai ketenangan dan kedamaian, meski di tengah badai kemarahan.

Semoga artikel exponesia.id ini membantu kalian dalam mengatasi kemarahan dan membawa damai di dalam hidup kalian.

Selalu ingat bahwa doa adalah kunci utama dalam menghadapi setiap tantangan yang ada. Teruslah berdoa dan beramal dengan penuh keikhlasan, dan InsyaAllah kalian akan menemukan kedamaian yang kalian cari.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *