Sholawat Eling-Eling Siro Manungsa

Lirik Sholawat Eling-Eling Siro Manungsa : Lengkap dan Terbaru

Posted on

Exponesia.id – Lirik Sholawat Eling-Eling Siro Manungsa : Lengkap dan Terbaru. Sholawat merupakan bentuk ekspresi cinta dan penghormatan terhadap Nabi Muhammad SAW yang telah menjadi bagian integral dari kehidupan umat Islam. Salah satu sholawat yang kini semakin populer adalah “Eling-Eling Siro Manungsa.” Liriknya bukan hanya sekadar rangkaian kata, melainkan sebuah persembahan spiritual yang mengandung makna mendalam.

Dalam artikel ini, kita akan menggali lebih dalam makna dari lirik Sholawat Eling-Eling Siro Manungsa, menjelajahi pesan-pesan kebijaksanaan yang tersembunyi, serta merenungkan bagaimana pesan-pesan tersebut dapat memberikan inspirasi dan panduan dalam kehidupan sehari-hari.

Mengenal Sholawat Eling-Eling Siro Manungsa

Syiir Eling-Eling Siro Manungsa adalah sebuah bentuk sholawat atau puji-pujian yang diucapkan dalam bahasa Jawa. Sholawat ini memiliki keunikan tersendiri dan sering kali menjadi bagian integral dari ibadah di berbagai tempat, khususnya di musholla, masjid, surau, dan musala di pedesaan. Tradisi melantunkan Syiir Eling-Eling Siro Manungsa terutama populer di Jawa Tengah dan Jawa Timur, di mana para Kiai juga sering mengamalkannya dalam tausyiah atau ceramah keagamaan.

Syiir ini biasanya dinyanyikan setelah adzan, sebelum waktu iqomah untuk shalat tiba. Melalui lantunan syiir ini, umat Islam mengungkapkan penghormatan dan kecintaan mereka kepada Nabi Muhammad SAW. Uniknya, pelantunan Syiir Eling-Eling Siro Manungsa dimulai dan diakhiri dengan bacaan Sholawat Badar, menambah nuansa spiritual dan kekhusukan dalam pelaksanaannya.

Salah satu ciri khas Syiir Eling-Eling Siro Manungsa adalah bahasanya yang kental dengan kearifan lokal Jawa. Meskipun demikian, yang menarik adalah bahwa pencipta syiir ini hingga saat ini masih belum diketahui secara pasti. Syiir ini telah berkembang secara turun temurun di kalangan masyarakat Muslim Jawa, menjadi bagian tak terpisahkan dari warisan budaya keagamaan mereka.

Melalui melodi yang khas dan kata-kata yang sarat makna, Syiir Eling-Eling Siro Manungsa bukan hanya sekadar ungkapan syukur dan puji-pujian, tetapi juga sebuah bentuk penghormatan mendalam kepada ajaran agama Islam. Dengan tetap dijaga dan dilestarikan, syiir ini menjadi simbol keberagaman budaya dan spiritualitas dalam masyarakat Jawa, memperkaya pengalaman keagamaan umat Islam di wilayah tersebut.

Lirik Sholawat Eling-Eling Siro Manungsa

Berikut lirik dari Syiir Sholawat Eling-Eling Siro Manungsa yang lengkap dengan terjemahan dalam Bahasa Indonesia.

صَـلا َةُ اللهِ سَـلا َمُ اللهِ عَـلَى طـهَ رَسُـوْلِ اللهِ

Shalaatullaah salaamullaah ‘alaa thaaha rasuulillaah
“Rahmat dan keselamatan Allah, semoga tetap untuk Nabi utusan Allah.”

صَـلا َةُ اللهِ سَـلا َمُ اللهِ عَـلَى يـس حَبِيْـبِ اللهِ

Shalaatullaah salaamullaah ‘alaa yaa siin habiibillaah
“Rahmat dan keselamatan Allah, semoga tetap untuk Nabi Yasin kekasih Allah.”

Eling eling sira menungsa, jaler estri enom lan tuwa
“Ingat ingat semua manusia, pria wanita muda dan tua.”

Saben dina pada elinga, kapan kapan nompo timbalan
“Setiap hari coba ingatlah, kapan kapan menerima panggilan.”

Timbalane kang maha suci, gelem ora gelem bakale mati
“Panggilan dari Allah SWT, mau tidak mau akan meninggal dunia.”

Disalini penganggon putih, yen wis budal ora bisa mulih
“Dipakaikan pakaian putih (kain kafan), kalau sudah pergi (meninggal dunia) tidak bisa kembali.”

Tumpakane kereta jawa, roda papat rupa menungsa
“Kendaraannya kereta jawa (keranda), roda empat berwujud manusia.”

Jujugane omah gua, tanpa bantal tanpa klasa
“Tujuannya kuburan, tanpa alas kepala tanpa tikar atau alas tidur.”

Omahe raono lawange, turu dewe raono kancane
“Rumahnya tidak ada pintu, tidur sendiri tidak ada teman menemani.”

Ditutupi anjang anjang, diuruki disiram kembang
“Ditutupi rangka (kayu, besi, kawat), ditimbun disiram bunga.”

Tonggo tonggo pada nyawang, tangise kaya wong nembang
“Para tetangga mengamati, tangisnya seperti orang bernyanyi.”

Yen ngajine arang arang, pertanda imane kurang
“Kalau membaca Alquran jarang-jarang, pertanda imannya kurang.”

Luwih lara luwih susah, rasane wong ana neraka
“Tambah sakit tambah susah, rasanya ada di neraka.”

Dicawisi godo geni, klabang geni ula geni
“Disediakan alat pukul dari api, lipan berwujud api, ular berwujud api.”

Ulane sak glugu glugu, nyawisi wong kang ora nggugu
“Ularnya sebesar pohon bambu, disediakan bagi orang yang sering membangkang perintah Allah SWT.”

Sing wani maring pengeran, nggegampang dawuh pengeran
“Yang berani melawan Allah SWT, menyepelekan perintah Yang Maha Kuasa.”

Luwih mulya luwih mukti, rasane wong ana suwarga
“Lebih nyaman dan senang, rasanya orang hidup di surga.”

Dicawisi widodari, pitung puluh punjul siji
“Disediakan bidadari, tujuh puluh lebih satu.”

Ya Allah kita nyuwun, gesang engkang istiqomah
“Ya Allah kami mohon, hidup yang istiqomah.”

Ya Allah kita nyuwun, mbenjang pejah husnul khatimah
“Ya Allah kami mohon, besok ketika meninggal dunia dapat husnul khatimah (mati dalam keadaan baik).

صَـلا َةُ اللهِ سَـلا َمُ اللهِ عَـلَى طـهَ رَسُـوْلِ اللهِ

Shalaatullaah salaamullaah ‘alaa thaaha rasuulillaah
“Rahmat dan keselamatan Allah, semoga tetap untuk Nabi utusan Allah.”

صَـلا َةُ اللهِ سَـلا َمُ اللهِ عَـلَى يـس حَبِيْـبِ اللهِ

Shalaatullaah salaamullaah ‘alaa yaa siin habiibillaah
“Rahmat dan keselamatan Allah, semoga tetap untuk Nabi Yasin kekasih Allah.”

Dari terjemahannya Syiir Eling eling Sira Manungsa ini berisi tentang nasehat kepada manusia semasa hidup di dunia untuk selalu menjalankan perintah Allah SWT dan meninggalkan semua larangan dari Allah SWT. Karena siksa kubur sangat mengerikan. Terlebih hidup di neraka, siksa yang didapatkan bagi yang melanggar perintah Allah SWT lebih kejam dan dan sangat keji untuk dirasakan. Beda halnya bagi yang menjalankan perintah Allah SWT, surga dan kenikmatan akan dirasakan.

Kesimpulan

Dengan mengakhiri artikel dari exponesia.id ini, mari kita merenung pada keindahan dan kedalaman makna dalam lirik Sholawat Eling-Eling Siro Manungsa. Melalui melodi yang merdu dan kata-kata yang penuh makna, kita diingatkan untuk senantiasa mengingat akan kebesaran Allah dan memperlakukan sesama dengan penuh kasih sayang.

Lirik yang sarat makna ini mengajarkan kita tentang kebijaksanaan hidup dan mengingatkan bahwa setiap langkah yang diambil dalam perjalanan ini harus dipandu oleh nilai-nilai kebaikan. Mari kita renungkan kata-kata yang penuh hikmah ini, dan semoga Sholawat “Eling-Eling Siro Manungsa” menginspirasi kita untuk menjalani hidup dengan penuh kesadaran akan kehadiran Allah dan cinta kasih kepada sesama.

Dengan penuh harap, semoga setiap dentingan melodi Sholawat ini membawa kedamaian dan keberkahan dalam setiap langkah kita. Hingga kita bertemu dalam catatan kehidupan berikutnya, mari kita terus merajut kebaikan dan kesucian dalam setiap nuansa “Eling-Eling Siro Manungsa.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *