Lirik Qasidah Yaa Robbi Yaa 'Alimal Hal

Lirik Qasidah Yaa Robbi Yaa ‘Alimal Hal : Lengkap

Posted on

Exponesia.id – Lirik Qasidah Yaa Robbi Yaa ‘Alimal Hal : Lengkap. Dalam dunia seni musik Islam, qasidah merupakan bentuk ekspresi yang penuh dengan keindahan dan makna mendalam. Salah satu qasidah yang mencuri perhatian dengan lirik yang menggugah hati adalah “Yaa Robbi Yaa ‘Alimal Hal”. Dalam harmoni melodi yang lembut, Lirik Qasidah Yaa Robbi Yaa ‘Alimal Hal ini mengajak pendengarnya untuk merenungi kebijaksanaan Allah dalam mengatur segala hal. Mari kita menyelami makna dan pesan yang terkandung dalam lirik yang penuh keagungan ini.

Lirik Qasidah Yaa Robbi Yaa ‘Alimal Hal

Ya Robbi ya Alimal Hal adalah teks lirik yang artinya adalah Wahai Allah Yang Maha Mengetahui. Berikut teks Lirik Qasidah Yaa Robbi Yaa ‘Alimal Hal :

يارب ياعالم الحال

Yâ Robbi Yâ ‘âlimal hâl
(Wahai Allah yang mengetahui hal hamba)

إليك وجهت الآمال

Ilaika wajjahtul ãmâl
(Kepada-Mu aku hadapkan segala cita-cita)

فامنن علينا بالإقبال

Famnun ‘alainâ bil iqbâl
(Kurniakanlah kami nikmat perkenan dari-Mu)

وکن لنا واصلح البال

Wa kun lanâ washlihil bâl
(Serta belas kasihan dan tenteramkan hati kami)

يارب ياخير گافی

Yâ Robbi Yâ khoiro kâfî
(Wahai Allah yang Maha mencukupi)

أحلل علينا العوافی

Uhlul ‘alainâl ‘awâfî
(Berilah kami sihat afiat)

فليس شیئ ثم خافی

Falaisa syai’ tsamma khôfî
(Kerana tiada yang sulit atas-Mu)

عليك تفصيل وإجمال

‘Alaika tafshîlun wajmâl
Segala sesuatu dalam pengetahuan-Mu

وقد أتاك بعذره

Wa qod atâka bi’udzrihi
(Ia telah datang pada-Mu dengan dosa)

وبانکساره وفقره

Wa binkisârihi wa faqrih
(Dan kesedihan dan kefakirannya)

فاهزم بيسرك عسره

Fahzim biyusrika ‘usroh
(Angkatlah dengan kemudahan-Mu segala kesusahannya)

بمحض جودك والإفضال

Bimahdli jûdik wal ifdlôl
(Dengan Berkat kemurahan dan kurnia-Mu)

وامنن عليه بتوبة

Wamnun ‘alaihi bitaubat
(Kurniakanlah padanya taubat)

تغسله من کل حوبة

Taghsilhu min kulli haubah
(Yang dapat menghapus segala dosa)

واعصمه من شر أوبة

Wa’shimhu min syarri aubat
(Jagalah ia dari segala bahaya)

لکل ماعنه قد حال

Likulli mâ ‘anhu qod hâl
(Dari segala yang akan menimpa padanya)

فأنت مولی الموالی

Fâ anta maulâl mawâlî
(Engkau adalah Tuhan seluruh hamba)

المنفرد بالگمال

Almunfaridi bil kamâli
(Yang Esa dalam kesempurnaanMu)

وبالعلی والتعالی

Wa bil ‘ulâ watta’âlî
(Dalam ketinggian dan keagunganMu)

علوت عن ضرب الأمثال

‘Alauta ‘an dlorbil amtsâl
(Maha suci Allah dari semua keserupaan)

جودك وفضلك وبرك

Jûduka wa fadl-luka wa birruka
(Kemurahan, kurnia, dan kebaikan-Mu)

يرجی وبطشك وقهرك

Yurjâ wa bathsyuka wa qohruka
(Sungguh sangat di harapkan. Murka dan marah-Mu)

يخشی وذکرك وشکرك

Yukhsyâ wa dzikruka wa syukruka
(Sungguh sangat di takutkan. Berdzikir dan bersyukur pada-Mu)

لازم وحمدك والإجلال

Lâzimun wa hamduka wal ijlâl
(Adalah lazim, demikian pula memuji dan mengagungkan-Mu)

وصل فی کل حالة

Wa sholli fî kulli hâlati
(Selawat pada setiap masa)

علی مزيل الضلالة

‘Alâ muzîlidl-dlolâlati
(Di atas nabi penghapus kesesatan)

من کلمته الغزالة

Man kallamat-hul ghozâlat
(Kepadanya rusa bercakap)

محمد الهادی الدال

Muhammadinil Hâdîd-dâl
(Yaitu Muhammad penunjuk jalan)

والحمد لله شکرا

Walhamdu lillâhi syukron
(Segala puji bagi Allah sebagai tanda syukur)

علی نعم منه تتری

‘Alâ ni’amin minhu tatrô
(Atas nikmatNya yang tidak putus)

نحمده سرا وجهرا

Nahmaduhu sirron wa jahron
(Kami memuji padaNya dengan rahsia dan terang)

وبالغدو والآصل

Wa bil ghuduwwi wal ãshôl
(Siang malam setiap waktu)

Keistimewaan Memuji Allah dan Berdzikir Kepada-NYA

Berikut adalah Keistimewaan Memuji Allah dan Berdzikir Kepada-NYA yang bisa kalian ketahui :

1. Semakin dicintai oleh Allah

Setiap Muslim tentu menginginkan dekat dan dicintai oleh Allah. Salah satu cara untuk meraih kasih sayang-Nya adalah dengan aktif berdzikir dan memuji-Nya.

Sejalan dengan hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim:

كَلِمَتَانِ خَفِيفَتَانِ عَلَى اللِّسَانِ ثَقِيلَتَانِ فِى الْمِيزَانِ حَبِيبَتَانِ إِلَى الرَّحْمَنِ سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيمِ

“Ada dua kalimat (zikir) yang ringan diucapkan di lidah, (tapi) berat (besar pahalanya) pada timbangan amal (kebaikan) dan sangat dicintai oleh ar-Rahman (Allah Ta’ala Yang Maha Luas Rahmat-Nya), (yaitu): Subhaanallahi wabihamdihi, subhaanallahil ‘azhiim (maha suci Allah dengan memuji-Nya, dan maha suci Allah yang maha agung)” (HSR al-Bukhari (no. 6043 dan 6304) dan Muslim (no. 2694).

2. Akan mendapatkan ketenangan

Mengidamkan kehidupan yang penuh ketenangan tentu menjadi keinginan semua orang. Kita, kaum Muslim, beruntung karena memiliki cara untuk menjalani hidup yang tenang melalui berkelanjutan dalam berdzikir dan mengingat Allah.

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman dalam surat Ar-Ra’d ayat 28:

الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ اللَّهِ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

“Orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram”. (QS. al-Ra’d : 28).

3. Senantiasa diingat oleh Allah

Allah ta’ala berfirman di dalam surat Al-Baqoroh ayat 152 yang berbunyi :

فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلَا تَكْفُرُونِ

“Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku”

Tentu kita semua ingin senantiasa diingat oleh Allah dikala mudah ataupun sulit.

4. Mendapat ganjaran surga

Salah satu upaya dan jalan bagi kita untuk dapat memasuki surga Allah adalah melalui praktik dzikir Asmaul Husna.

Berlandaskan hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim:

إِنَّ لِلَّهِ تِسْعَةً وَتِسْعِينَ اسْمًا ، مِائَةً إِلا وَاحِدَةً ، مَنْ أَحْصَاهَا دَخَلَ الْجَنَّةَ

“Sesunguhnya Allah memiliki 99 nama, seratus kurang satu, siapa yang menjaganya maka dia masuk surga.” (HR. Bukhari, no.2736, Muslim, no.2677 dan Ahmad, no.7493).

5. Memuji Allah termasuk amalan utama

Berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah :

مَا أَنْعَمَ اللهُ عَلَى عَبْدٍ بِنِعْمَةٍ فَقَالَ الْحَمْدُ لِلَّهِ إِلَّا كَانَ مَا أَعْطَى أَفْضَلَ مِمَّا أَخَذَ

“Tidaklah Allâh menganugerahkan kenikmatan apapun pada seorang hamba, lalu ia mengucapkan alhamdullillâh, kecuali apa yang Dia berikan (kepadanya berupa membaca alhamdullillâh) lebih utama daripada apa yang ia terima”. [HR. Ibnu Mâjah no.380]

Bahkan khotib jumat di bacaan doa muqoddimah khutbahnya diwajibkan memuji Allah.

6. Orang yang tidak berdzikir diperumpamakan bagaikan mayat. Dan yang berdzikir hidup

Rosullullah bersabda :

وَعَنْ أَبِي مُوْسَى الأَشْعَرِي – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – ، عَنِ النَّبِيِّ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – ، قَالَ : (( مَثَلُ الَّذِي يَذْكُرُ رَبَّهُ وَالَّذِي لاَ يَذْكُرُهُ مَثَلُ الحَيِّ وَالمَيِّتِ )) . رَوَاهُ البُخَارِيُّ .

وَرَوَاهُ مُسْلِمٌ فَقَالَ : (( مَثَلُ البَيْتِ الَّذِي يُذْكَرُ اللهُ فِيهِ ، وَالبَيْتِ الَّذِي لاَ يُذْكَرُ اللهُ فِيهِ ، مَثَلُ الحَيِّ والمَيِّتِ )) .

Dari Abu Musa Al-Asy’ari radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Perumpamaan orang yang berdzikir (mengingat) Rabbnya dan yang tidak bagaikan orang yang hidup dan orang yang mati.” (HR. Bukhari) [HR. Bukhari, no. 6407 dan Muslim, no. 779]

Diriwayatkan oleh Muslim, “Perumpamaan rumah yang disebutkan nama Allah di dalamnya dengan yang tidak, bagaikan orang yang hidup dan orang yang mati.” [HR. Muslim, no. 779]

7. Mendapatkan ampunan dan pahala yang besar.

Allah Ta’ala berfirman di dalam surat Al-Ahzab ayat 35 :

وَالذَّاكِرِيْنَ اللهَ كَثِيْرًا وَالذَّاكِرَاتِ أَعَدَّ اللَّهُ لَهُمْ مَغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيْمًا

Artinya : “Laki-laki dan perempuan yang banyak berdzikir kepada Allah, maka Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.” (QS al-Ahzab: 35).

Keistimewaan dan keutamaan dalam memuji Allah begitu besar dan melimpah. Sehingga, saat khotib Jumat naik ke mimbar untuk menyampaikan khutbah, rukun pertama yang harus dipenuhi adalah memuji Allah.

Setelah memuji Allah, disarankan juga untuk mengiringi dengan bersholawat kepada Nabi.

Penutup

Dengan penuh kesyukuran, kita merangkai kata-kata dalam melantunkan Lirik Qasidah Yaa Robbi Yaa ‘Alimal Hal. Melalui harmoni nada yang mengalun, qasidah ini mengajarkan kita untuk selalu merendahkan diri di hadapan Ilahi yang Maha Mengetahui segala hal. Seperti yang tercermin dalam liriknya, kita diingatkan untuk tetap berserah diri dan memohon petunjuk-Nya dalam setiap langkah kehidupan.

Itu saja pembahasan dari exponesia.id mari kita terus memperkaya diri dengan makna yang terkandung dalam lirik qasidah ini, menjadikan setiap amalan sebagai bentuk syukur atas karunia-Nya. Dengan penuh keikhlasan dan ketundukan, semoga setiap langkah kita selalu diatur oleh-Nya, Sang Maha Mengetahui segala hal. Yaa Robbi, limpahkanlah keberkahan-Mu dalam setiap detik kehidupan kami. Amin.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *