pengertian tespen

Pengertian Tespen – Fungsi Jenis Harga dan Penggunaanya

Posted on

Pengertian Tespen – Fungsi Jenis Harga dan Penggunaanya. Tidak ada yang lebih penting bagi seorang teknisi listrik daripada keselamatan. Salah satu instrumen yang sangat berguna dalam menjaga keselamatan kerja ini adalah tespen.

Dalam dunia kelistrikan, tespen telah menjadi teman setia yang membantu teknisi dalam mendiagnosis berbagai jenis masalah listrik.

Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang pengertian tespen, cara kerjanya, manfaatnya, hingga pentingnya dalam dunia kelistrikan.

Dengan memahami lebih baik tentang pengertian tespen, kita semua dapat membantu menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan efisien. Selamat menyelami dunia yang penuh tegangan ini!

Apa Itu Tespen?

Pengertian tespen adalah sebuah alat sederhana yang digunakan untuk mendeteksi adanya aliran listrik dalam suatu rangkaian atau perangkat kelistrikan tanpa harus membuka atau merusak komponen tersebut.

Nama ‘tespen’ berasal dari kata ‘test’ dan ‘pen’, menggambarkan fungsi utamanya yaitu menguji atau memeriksa (test) aliran listrik dan bentuknya yang mirip dengan pena (pen).

Umumnya, tespen digunakan oleh teknisi listrik untuk mengecek keberadaan tegangan listrik dalam suatu kabel atau perangkat sebelum mereka melakukan perbaikan atau modifikasi, demi mencegah terjadinya kecelakaan akibat sengatan listrik.

Tespen sangat praktis dan mudah digunakan. Hanya dengan menempelkan ujung tespen ke objek yang ingin dites, jika lampu indikator pada tespen menyala, itu berarti ada aliran listrik pada objek tersebut.

Meskipun demikian, penting untuk selalu berhati-hati dalam penggunaannya karena kita sedang berurusan dengan listrik yang bisa berbahaya jika tidak ditangani dengan benar. Itulah penjelasan pengertian tespen secara singkat.

Fungsi Tespen

Fungsi utama dari tespen adalah untuk mendeteksi keberadaan tegangan listrik dalam suatu rangkaian kelistrikan, baik itu tegangan AC (Alternating Current) maupun DC (Direct Current).

Berikut adalah beberapa fungsi dan kegunaan lebih lanjut dari tespen:

  • Mendeteksi Kehadiran Tegangan Listrik: Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, fungsi paling dasar dari tespen adalah mendeteksi keberadaan tegangan listrik dalam suatu rangkaian. Hal ini sangat penting untuk menjaga keamanan, khususnya saat melakukan perbaikan atau pemeliharaan perangkat listrik.
  • Mengidentifikasi Kabel Fase: Tespen dapat digunakan untuk mengidentifikasi kabel fase dalam suatu rangkaian kelistrikan. Kabel fase adalah kabel yang mengalirkan listrik dari sumber daya listrik.
  • Mengecek Kondisi Saklar: Tespen dapat digunakan untuk mengecek apakah saklar dalam kondisi baik dan berfungsi dengan benar. Dengan menempelkan tespen ke saklar, kita dapat melihat apakah saklar tersebut menyala (menyala berarti saklar tersebut mengalirkan listrik).
  • Mengecek Kondisi Fitting Lampu: Tespen dapat digunakan untuk mengecek apakah fitting lampu sudah benar-benar mati dan aman untuk dilakukan perbaikan atau penggantian lampu.
  • Mengecek Kondisi Stop Kontak: Tespen juga dapat digunakan untuk mengecek apakah stop kontak berfungsi dengan baik dan aman untuk digunakan.

Pada dasarnya, tespen adalah alat bantu yang penting dalam pekerjaan kelistrikan untuk menjamin keamanan dan efisiensi kerja. Selalu ingat untuk menggunakan tespen dengan bijak dan berhati-hati.

Struktur dan Cara Kerja

Mari kita lihat gambar di atas. Gambar tersebut menggambarkan struktur dari sebuah tespen standar umumnya.

Secara berurutan, mulai dari bagian paling atas:

  • Tongkat sentuh – terdapat tombol atau permukaan yang harus disentuh atau ditekan untuk mengaktifkan tespen.
  • Dioda – biasanya berbentuk lampu yang akan menyala ketika arus listrik mengalir.
  • Blok resistansi – berfungsi sebagai hambatan untuk menghindari arus listrik yang terlalu besar dan merusak komponen tespen.
  • Bagian kontak tes – permukaan yang akan disentuhkan ke benda yang ingin diperiksa muatan listriknya. Bagian ini sering dibentuk seperti ujung obeng minus/plus agar dapat digunakan sebagai pembuka atau penutup sekrup dengan bentuk serupa.

Struktur tespen tersebut sederhana, namun seiring dengan perkembangan teknologi, ada juga tespen yang dilengkapi dengan komponen dan fitur tambahan agar dapat menjadi alat yang multifungsi.

Cara kerja tespen cukup sederhana. Ketika kita menekan area tongkat sentuh, kemudian menempelkan bagian kontak tes ke sebuah benda (misalnya stop kontak), arus listrik akan mengalir melalui batang tespen, melewati blok resistansi, dan sisanya akan menyebabkan dioda menyala.

Dari struktur dan cara kerja tespen tersebut, kita dapat mengetahui dua indikator dari sebuah tespen:

  • Jika lampu indikator menyala saat tespen ditempelkan ke benda atau jaringan listrik, berarti ada fasa listrik pada benda atau jaringan tersebut.
  • Jika lampu indikator tidak menyala saat tespen ditempelkan ke benda atau jaringan listrik, berarti tidak ada fasa listrik atau ada kabel yang putus pada jaringan listrik tersebut. Dengan kata lain, terdapat kerusakan yang perlu dicari sumbernya.

Berapa Harga Tespen?

Harga tespen bervariasi, mulai dari yang murah hingga yang mahal.

kalian dapat menemukan tespen dengan harga mulai dari Rp 1.700 per buah hingga Rp 19.000.000 per buah.

Selisih harganya memang sangat besar!

Apa perbedaannya? Tentunya perbedaan terletak pada kualitas produk dan juga fungsi penggunaannya.

Tespen yang harganya mahal hingga jutaan rupiah umumnya digunakan untuk menguji arus listrik pada benda dengan voltase tinggi, seperti mesin pabrik dan kendaraan.

Jenis – Jenis Tespen

Setelah memahani pengertian tespen, tespen telah mengalami perkembangan dengan berbagai bentuk dan fungsi yang beragam. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami berbagai jenis tespen dan fungsinya.

Berikut adalah 8 jenis tespen beserta penjelasan lengkapnya:

1. Tespen Multifungsi Digital Spanning

Tespen Multifungsi Digital Spanning umumnya digunakan untuk menguji aliran listrik, baik itu arus searah (DC) maupun arus bolak-balik (AC). Tespen ini dapat menguji tegangan mulai dari 12 hingga 220 Volt.

Tespen Multifungsi Digital Spanning dilengkapi dengan 2 tombol untuk penggunaan DC atau AC. Pegangan tespen terbuat dari bahan yang nyaman dan kuat, sehingga memudahkan pengguna dalam memegang tespen.

Tespen ini juga dilengkapi dengan layar LCD atau LED untuk menampilkan hasil pengujian arus listrik pada benda yang sedang diperiksa. Bahan dasar dari layar LCD adalah bahan plastik rekayasa yang aman dan tahan lama.

Penggunaannya sangat mudah, cukup dengan menempatkan tespen pada kabel yang akan diperiksa, kemudian tekan tombol sesuai dengan jenis arus yang diinginkan, baik itu DC atau AC. Hasil pengujian arus listrik DC dan AC akan muncul pada layar LCD tespen.

2. Tespen Pendeteksi Tegangan

Tespen Pendeteksi Tegangan merupakan jenis tespen yang digunakan untuk mendeteksi kabel listrik yang putus, khususnya untuk menguji arus listrik AC. Umumnya, tespen ini digunakan pada tegangan 12 hingga 240 VAC.
Tespen Pendeteksi Tegangan dilengkapi dengan buzzer dan lampu indikator sehingga memudahkan pengguna dalam penggunaannya.

Penggunaannya cukup mudah, yaitu dengan mendekatkan tespen dengan benda yang akan diperiksa. kalian tidak perlu mengupas kabel atau benda yang akan diperiksa menggunakan tespen ini.

Setelah tespen didekatkan pada benda yang akan diperiksa, buzzer pada tespen akan mengeluarkan suara sebagai tkalian adanya arus listrik pada benda tersebut. Jika buzzer tidak berbunyi, itu berarti benda tersebut tidak dialiri arus listrik.

3. Tespen DC 6V – 24V

Tespen DC 6V – 24V berfungsi untuk mendeteksi listrik pada aki, baik itu aki kendaraan atau sejenisnya. Tespen ini hanya dapat digunakan untuk tegangan listrik dalam rentang 6 hingga 24 Volt.
Tespen ini terbuat dari tembaga murni, sehingga tidak mudah berkarat meskipun digunakan dalam jangka waktu yang lama. Selain itu, tespen ini dilapisi dengan bahan PVC berkualitas baik.

Penggunaannya cukup dengan mengaitkan konektor A pada aki yang memiliki arus positif (+) dan konektor B pada aki dengan arus negatif (-). Kemudian, perhatikan lampu indikator. Jika lampu indikator menyala, itu menkaliankan adanya arus listrik pada benda tersebut.

4. Tespen Bolak Balik Apel

Tespen Bolak Balik Apel memiliki komponen yang sederhana, bentuk yang sederhana, dan fungsi utama yang sederhana pula. Tespen ini juga dikenal sebagai tespen dengan mata obeng plus dan minus apel. Tespen ini dilengkapi dengan pegangan karet yang memberikan kenyamanan dan keamanan saat digunakan.
Selain itu, tespen jenis ini juga dilengkapi dengan mata obeng dan alat pengukur arus listrik bolak-balik. Mata obeng biasanya terbuat dari tembaga berkualitas tinggi, sehingga memiliki masa pakai yang lama dan berfungsi dengan baik.

Penggunaannya pun cukup mudah, hanya perlu menempatkan tespen pada benda yang akan diuji arus listrik bolak-balik. Tespen akan mengeluarkan suara atau menampilkan lampu indikator jika terdeteksi adanya aliran listrik pada benda yang sedang diuji.

5. Tespen TL Tergo Obeng

Tespen obeng ini memiliki bentuk yang sederhana dengan ukuran yang praktis untuk dibawa ke mana saja. Tespen ini juga sering disebut sebagai “tespen pensil”.

Tespen pensil memiliki ukuran hanya 150 mm. Meskipun ukurannya kecil, tespen obeng pensil ini dapat menangani aliran listrik dari 100 hingga 220 Volt.

Bagian handle tespen ini sangat kuat dan dapat digunakan dengan aman. Selain handle tespen, juga terdapat indikator LED yang memiliki fungsi yang sama dengan indikator LED pada jenis tespen lainnya.

6. Tespen MS-18 Voltage Tester AC/DC

Tespen tipe MS-18 Voltage AC/DC bukanlah satu-satunya tespen yang dapat menguji aliran listrik AC/DC. Ada beberapa jenis tespen lain yang memiliki fungsi serupa. Tespen ini dilengkapi dengan dua tombol AC/DC dan indikator LED.
Fungsi tombol AC/DC adalah untuk menentukan jenis arus yang akan diuji, apakah AC atau DC. Tombol tersebut dapat ditekan sesuai dengan yang diinginkan. Setelah tombol AC/DC ditekan, hasil pengujian akan ditampilkan pada indikator LED.

Tespen tipe MS-18 Voltage Tester AC/DC memiliki fitur self-test function (STF), yang memungkinkan pengujian tegangan secara langsung atau tidak langsung. Kapasitas arus yang dapat diuji adalah antara 70 hingga 250 VAC untuk AC dan 70 hingga 10.000 untuk DC.

7. Tespen AKI 12V

Tespen AKI 12V berfungsi untuk mengukur aliran arus listrik DC yang terdapat pada aki. Tespen ini dilengkapi dengan layar LCD yang memudahkan pengguna untuk melihat hasil pengujian tegangan listrik yang dihasilkan.

8. Tespen Bunyi Nankai

Tespen bunyi Nankai juga dapat digunakan untuk menguji tegangan listrik AC/DC. Tespen ini memiliki kemampuan mendeteksi tegangan listrik antara 70 hingga 250 Volt untuk AC dan DC.

Tespen jenis ini memiliki beberapa komponen di dalamnya, seperti buzzer sebagai indikator tegangan listrik yang diuji dengan suara bunyi. Tespen ini menggunakan dua baterai tipe A3.

Penutup

Dengan memahami pengertian tespen dan fungsi dari tespen, diharapkan kita bisa lebih berhati-hati dan cermat dalam melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan listrik.

Walau terlihat sederhana, peran tespen dalam dunia kelistrikan sangat vital, terutama dalam upaya menjaga keselamatan kerja dan efisiensi.

Namun, ingatlah bahwa meski tespen bisa membantu kita mengidentifikasi adanya aliran listrik, alat ini bukanlah solusi mutlak untuk menjaga keamanan.

Selalu utamakan standar keselamatan kerja, seperti mematikan aliran listrik saat melakukan perbaikan, menggunakan peralatan kerja yang sesuai, dan jika perlu, selalu konsultasikan dengan ahli listrik profesional jika kalian merasa ragu atau kurang yakin.

Terakhir, perlu disadari bahwa pengetahuan dan kehati-hatian kita adalah alat keamanan terbaik dalam berurusan dengan listrik. Jadi, selalu belajar dan tingkatkan pemahaman kita tentang listrik dan keselamatannya.

Semoga artikel exponesia.id ini bisa membantu kalian lebih memahami tentang pengertian tespen dan pentingnya dalam pekerjaan kelistrikan. Tetap waspada dan aman dalam bekerja dengan listrik!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *