Mengenal Tarekat Sammaniyah

Mengenal Tarekat Sammaniyah dan Kisah Pendirinya : Lengkap

Posted on

Exponesia.id – Mengenal Tarekat Sammaniyah dan Kisah Pendirinya : Lengkap. Selamat datang dalam eksplorasi mendalam tentang Mengenal Tarekat Sammaniyah, subjek yang memikat hati dan pikiran banyak orang.

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi sejarah yang kaya, keyakinan, dan praktik dari tarekat unik ini. Kalian akan mendapatkan wawasan berdasarkan pemahaman subjek dan pengalaman pribadi, yang menawarkan pemahaman komprehensif tentang Mengenal Tarekat Sammaniyah.

Mengenal Tarekat Sammaniyah

Tarekat Sammaniyah, cabang dari Tarekat Syadziliyah yang berasal dari Mesir, memiliki akar yang kuat dalam sejarah agama Islam. Tarekat ini didirikan oleh Muhammad bin Abdul Karim as-Samani al-Hasani al-Madani pada tahun 1718 hingga 1775 M.

Tarekat Sammaniyah memiliki cakupan yang sangat luas, terutama di kawasan utara Afrika, mulai dari Maroko hingga Mesir, dengan pengikut bahkan tersebar hingga ke Suriah dan Arabia. Salah satu ciri khas tarekat ini adalah penekanannya pada kesejahteraan masyarakat setempat, lebih dari pada keterlibatan dengan pemerintahan atau penguasa, dan inilah yang membuatnya begitu berkembang di berbagai daerah.

Sudan adalah salah satu negara di Afrika yang memiliki banyak pengikut Tarekat Sammaniyah. Tarekat ini diperkenalkan ke Sudan melalui peran penting Syekh Ahmad at-Tayyib bin Basir, yang sebelumnya belajar di Makkah pada sekitar tahun 1800.

Salah satu pemimpin yang terkenal dari Tarekat Sammaniyah di Sudan adalah Syekh Muhammad Ahmad bin Abdullah, yang hidup antara tahun 1843 hingga 1885. Ia pernah menyatakan dirinya sebagai mahdi, yaitu seorang pemimpin yang dinantikan oleh masyarakat Sudan. Syekh Muhammad Ahmad adalah seorang pemimpin dan anggota Tarekat Sammaniyah yang sangat saleh.

Pemimpin ini mendukung perbaikan dalam praktik-praktik keagamaan sesuai dengan ajaran Islam yang murni. Ia memberikan berbagai perintah tentang aspek-aspek keagamaan, seperti pengasingan kaum wanita dan pembagian tanah kepada rakyat. Ia juga berusaha untuk memodifikasi berbagai praktik keagamaan yang dianggap sebagai tradisi pada masa itu, dengan tujuan menyesuaikan tradisi mereka dengan ajaran syariat Islam.

Syekh Muhammad Ahmad menentang penggunaan jimat, tembakau, dan alkohol, serta tradisi-tradisi seperti ratapan wanita dalam upacara pemakaman, penggunaan musik dalam prosesi keagamaan, dan ziarah ke kuburan orang-orang suci (wali). Ia dan para pengikutnya meniru hijrah Nabi Muhammad SAW dengan mengasingkan diri di Pegunungan Kardofan, dan menyebut diri mereka sebagai Ansar, yang berarti penolong Nabi SAW. Lebih dari itu, kelompok ini berhasil membentuk sebuah pemerintahan revolusioner dengan organisasi militer yang terstruktur dengan baik, sumber keuangan yang teratur, dan administrasi yang efisien.

Kisah Menarik Syekh Samman Tarekat Sammaniyah

Banyak kisah yang melibatkan Syekh Samman yang pada pandangan rasional mungkin tampak aneh, tetapi itulah yang membuatnya menarik untuk dibaca dan dipahami. Cerita-cerita tentang kehidupan dan perbuatan baiknya, seperti karomah dan amalannya, tertulis dalam sebuah kitab yang dikenal dengan nama “Manaqib Tuan Syekh Muhammad Samman.” Meskipun tidak semua cerita tentang beliau diceritakan di sana, beberapa kisah menarik dari kehidupannya akan diuraikan.

Dalam “Manaqib” tersebut, dijelaskan bagaimana Syekh Samman melaksanakan ibadah sesuai tarekat yang dianutnya. Misalnya, ia melaksanakan sholat sunnah asyraq sebanyak dua rakaat dan sholat sunnah dhuha sebanyak dua belas rakaat untuk mendekatkan diri kepada Allah dan menjauhkan diri dari kenikmatan dunia. Tindakan seperti ini menjadikannya sebagai salah satu orang yang saleh bahkan sebelum mencapai usia yang lebih dewasa.

Ada satu kisah menarik ketika orang tua Syekh Samman memberikan makanan padanya, namun makanan tersebut tetap utuh dan tidak tersentuh oleh beliau. Ini adalah bukti sejauh mana khusyuknya beliau dalam berzikir kepada Allah, beruzlah, dan berkhalwat.

Selanjutnya, dalam “Manaqib” tersebut, diceritakan awal perjalanan Syekh Samman dalam tarekat dan hakikat. Pada suatu hari, ketika beliau berkhalwat, Syekh Abdul Kadir Al-Jailani mendatangi dan memberinya jubah putih, menggantikan baju indah yang dikenakannya. Syekh Abdul Kadir Al-Jailani berkata, “Inilah pakaian yang layak untukmu.”

Syekh Samman seringkali menyembunyikan ilmu dan amalan yang dimilikinya hingga Rasulullah memerintahkannya untuk membagikannya kepada masyarakat di Madinah. Ilmu dan amalannya menjadi terkenal, dan banyak orang ingin mengambil tarekatnya. Raja-raja sering mengirim emas dan perak, tetapi Syekh Samman tak pernah mengambilnya, melainkan memberikannya kepada fakir miskin. Selain itu, ia mengajarkan kepada murid-muridnya cara melaksanakan sholat, bersalawat, berzikir kepada Allah, beristighfar, dan cara berdoa kepada Allah. Ia juga memberikan ajaran tentang akhlak yang mulia, sopan santun, zuhud, tauhid, tasawuf, dan banyak lagi.

Salah satu karomah Syekh Samman adalah bahwa menyebut namanya tiga kali akan menghilangkan kesusahan di dunia maupun akhirat. Jika seseorang berziarah ke makamnya, membaca Al-Qur’an, dan berzikir, bacaannya didengar oleh Syekh Samman.

Beliau pernah mengatakan bahwa ia sudah menjadi wali sejak dalam kandungan ibunya. Barang siapa yang makan makanannya akan dijamin masuk surga, dan siapa saja yang masuk ke dalam langgarannya, Allah akan mengampuni dosanya.

Dari uraian di atas, Syekh Samman adalah seorang tokoh sufi terkenal yang dikenal di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Sejak kecil, ia mencintai ilmu pengetahuan dan berusaha untuk belajar dari siapa pun dan di mana pun. Ia selalu sibuk dengan ibadah kepada Allah dan menjauhi godaan dunia. Ia juga berbagi ilmu dan harta kepada yang membutuhkan.

Kegigihannya dalam mempelajari ilmu tasawuf dari gurunya membuatnya menjadi mursyid yang mendirikan tarekatnya sendiri, sehingga kemuliaannya tetap dikenal oleh banyak orang, dan banyak yang ingin mengikuti jejaknya.

Amalan Tarekat Sammaniyah

Setelah Mengenal Tarekat Sammaniyah, selanjutnya tarekat sammaniyah, yang didirikan oleh Syekh Muhammad bin Abdul Karim as-Samani, merupakan sebuah aliran tarekat Islam yang memiliki karakteristik unik dan ajaran-ajaran yang mendalam. Berikut adalah beberapa aspek penting dari Tarekat Sammaniyah:

1. Berkumpul untuk Berzikir

Salah satu ciri utama tarekat ini adalah penggunaan suara keras dalam berzikir. Para pengikutnya berkumpul di masjid-masjid atau mushala pada malam Jumat, dan mereka bersama-sama melantunkan zikir La Ilaha Illa Allah dengan suara yang kuat. Ini merupakan salah satu cara mereka mendekatkan diri kepada Allah dan memperkuat ikatan spiritual mereka.

2. Ibadah Rutin

Tarekat Sammaniyah mendorong para muridnya untuk menjalani ibadah rutin. Di antara ibadah-ibadah yang mereka amalkan adalah shalat sunah Asyraq (setelah Subuh) sebanyak dua rakaat, shalat sunah Dhuha sebanyak 12 rakaat, dan memperbanyak riyadhah, yang merupakan latihan untuk mendekatkan diri kepada Allah secara lahir dan batin.

3. Menjauhkan Diri dari Keserakahan Dunia

Salah satu ajaran penting dalam Tarekat Sammaniyah adalah menjauhkan diri dari kesenangan duniawi. Para pengikut tarekat ini diajarkan untuk tidak mencintai dunia dan fokus pada pencarian spiritualitas dan ketaatan kepada Allah.

4. Transformasi Spiritual

Tarekat ini mengajarkan transformasi spiritual yang mendalam. Para pengikutnya dianjurkan untuk menukarkan akal basyariyah (akal manusiawi) dengan akal rabbaniyah (akal yang mendekatkan kepada Tuhan). Hal ini berarti mereka harus menjalani perubahan dalam pemahaman dan kesadaran spiritual mereka, untuk mencapai lebih dekat kepada Allah.

5. Tauhid

Tauhid, konsep kesatuan Allah dalam segala aspek, adalah inti dari ajaran Tarekat Sammaniyah. Para pengikut tarekat ini diajarkan untuk mengakui dan menyatukan Allah SWT dalam zat, sifat, dan af’al-Nya. Ini adalah landasan dari keyakinan dan spiritualitas mereka.

Dengan berpegang teguh pada ajaran-ajaran ini, pengikut Tarekat Sammaniyah berusaha untuk mencapai kedekatan yang lebih besar dengan Allah, meningkatkan kesadaran spiritual mereka, dan menjalani kehidupan yang penuh dengan ibadah dan kebaikan.

Penutup

Tarekat Sammaniyah bukan hanya tentang ritual keagamaan, tetapi juga tentang pengembangan diri. Mereka mengajarkan bahwa pencarian spiritual harus diiringi dengan pengembangan intelektual, moral, dan emosional. Ini adalah pandangan holistik terhadap spiritualitas yang menarik banyak orang yang mencari makna dalam kehidupan mereka.

Dalam dunia yang penuh dengan hiruk-pikuk dan gangguan, Tarekat Sammaniyah memberikan tempat untuk merenung, mencari kedamaian, dan mengembangkan hubungan yang mendalam dengan Tuhan. Ini adalah pintu menuju kebijaksanaan spiritual yang dapat membantu kita menjalani kehidupan dengan makna yang lebih dalam.

Jadi, jika kalian tertarik untuk menjelajahi dimensi spiritual yang lebih dalam dan mendalam, mengenal Tarekat Sammaniyah bisa menjadi langkah awal yang menarik. Mereka menawarkan pandangan unik tentang hidup, cinta, dan hubungan dengan Tuhan yang dapat membimbing kalian dalam perjalanan menuju kebijaksanaan spiritual.

Itu saja uraian secara lengkap yang bisa exponesia.id bahas mengenai Mengenal Tarekat Sammaniyah. Semoga bermanfaat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *